Responsive Ads Here

Saturday, November 26, 2016

Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka


Adakan Rakornas, Puslitbang Jadi Think Tank Gerakan Pramuka

Posted: 25 Nov 2016 08:30 PM PST

Rapat Koordinasi Nasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka (Puslitbang), di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur Jakarta Timur 25-27 November 2016. (Foto: Kak Arini)

Rapat Koordinasi Nasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka (Puslitbang), di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur Jakarta Timur 25-27 November 2016. (Foto: Kak Arini)

Jakarta – Ada tiga hal penting dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka (Puslitbang), di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur Jakarta Timur 25-27 November 2016. Kegiatan ini diadakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

"Ada tiga hal penting yang dibahas; kelembagaan, publikasi ilmiah dan agenda strategis", ungkap Marbawi, Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Perencanaan dan Pengambangan Organisasi di Jakarta, Sabtu (26/11/2016)

Untuk kelembagaan, menurut Kak Marbawi, Puslitbang Gerakan Pramuka harus menjadi think thank Gerakan Pramuka atau Indonesia Scouting Institute, caranya dengan mengadakan kegiatan seperti diskusi rutin, seminar, konferensi, penelitian baik mandiri atau kolaborasi, publikasi ilmiah, serta jaringan kerja penelitian.

“Kelembagaan harus didesain sesuai hakikat lembaga think tank, dan dapat dibuat di tingkat daerah dan cabang sesuai keadaan dan kebutuhan strategis. Bahan revisi SK Puslitbang,” jelas Kak Marbawi.

Kak Marbawi menambahkan, untuk publikasi ilmiah, Rakornas Litbang‎ akan  menerbitkan Jurnal kepramukaan secara berkala sebagai wahana pengembangan ilmiah pendidikan kepramukaan. Dalam hal ini tidak hanya jurnal, tapi Litbang juga harus bisa menyiapkan naskah atau menerima naskah buku akademik kepramukaan atau tulisan kepramukaan yang ditulis oleh kalangan Pramuka.

Adapun, mengenai agenda strategis dalam Rakornas ini yakni  ‎mengembangkan konsepsi pemikiran Kwarnas periode 2013-2018 tentang “Scout For Change” yang memiliki enam pilar: pramuka inovatif, good governance (tata kelola organisasi yang baik) save aset, rebranding (Kemas ulang brand pramuka), volunterisme, dan networking‎

“Kemudian kita juga harus bisa mengumpulkan pokok-pokok pemikiran besar pramuka dalam rangka penyusunan Master Plan Gerakan Pramuka 2015-2045 (30 tahun) sebagai acuan arah kebijakan nasional GP,” ujarnya.

Diketahui, Rakornas Litbang Gerakan Pramuka diikuti 34 peserta dari  Puslitbangnas, Puslitbangda, dan Andalan Daerah urusan Litbang seluruh Indonesia, serta lima Andalan Nasional urusan Litbang. ‎

Puslitbang Gerakan Pramuka ‎merupakan wadah kajian  terhadap pelaksanaan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan kwartir untuk memnghasilkan suatu rekomendasi yang berguna bagi pengembangan kualitas Gerakan Pramuka.

Tujuannya‎ untuk memberikan pedoman dalam pengelolaan program penelitian dan pengembangan dalam Gerakan Pramuka, serta terwujudnya pemahaman pengelolaan program penelitian dan pengembangan di Gerakan Pramuka

Sedangkan hasilnya dapat menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan Kwartir dalam pelaksanaan pendidikan dan pengembangan sumberdaya Gerakan Pramuka.‎‎(HA)

Peserta Kemah Penggalang SIT Diminta Membuat Lagu-Lagu Pramuka

Posted: 25 Nov 2016 08:27 PM PST

Peserta Karang Pamitran Nasional II dan Kemah Penggalang Nasional di Bumi Perkemahan Cibubur 24-26 November 2016.

Peserta Karang Pamitran Nasional II dan Kemah Penggalang Nasional di Bumi Perkemahan Cibubur 24-26 November 2016.(Foto: Hajir)

Jakarta – Dalam rangka peringatkan milad ke -3 Santuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) mengadakan Karang Pamitran Nasional II dan Kemah Penggalang Nasional di Bumi Perkemahan Cibubur 24-26 November 2016.

Kak Ahmad Fikri selaku Pimpinan Sako SIT mengatakan, di miliad yang ke-3 ini dari pihak SIT sengaja menggabungkan dua kegiatan di hari terakhir. Dimana Karang Pamitran adalah pertemuan para pembina termasuk pembantu pembina dalam bentuk perkemahan.

“Tujuannya berbagi pengalaman dan bertukar informasi serta mempererat persaudaraan antar Pembina,” ujar Kak Fikri saat dihubungi, Sabtu (26/11/2016).

Menurutnya, yang menarik dari kegiatan ini adalah para peserta kemah penggalang diminta untuk menciptakan lagu-lagu pramuka, permainan dan yel-yel. ‎ Hasil karya mereka dibuat dalam bentuk tulisan, rekaman audio dan rekaman video.‎

“Hasil tersebut mereka kirimkan ke sebuah email storage. Sehingga mereka nanti punya koleksi sebagai bahan membina. ‎ Hasil karya mereka langsung dipraktikkan kepada  peserta perkemahan Penggalang,” jelasnya. ‎

Lebih lanjut Kak Fikri mengatakan, nantinya akan dicari mana kira-kira lagu yang terbaik. Meski ini tidak dilombakan, tapi dengan cara ini, pihaknya bisa mengetahui mana‎ pembina dan peserta yang punya daya kreatif dalam menciptakan sebuah karya untuk Pramuka.

“Yang kita cari adalah kinerja terbaik dari para pembina, jadi satu paket nilainya, kemampuan cipta karya, kemampuan produksi audio dan video, kemampuan teknologi informasi (IT) dan kemampuan praktiknya‎,” tutupnya.

Diketahui, dua kegiatan ini mengambil tema “Tumbuhkan Tunas-tunas ‎Bangsa menjadi Guru Emas yang Bertaqwa, Berkarakter, Inovatif, dan Mandiri.” kemah penggalang ini diikuti oleh 1.200 peserta dan karang pamitran diikuti 400 pembina. (HA)

Kwarnas Apresiasi Diadakannya Karang Pamitran dan Kemah Penggalang Sako SIT

Posted: 25 Nov 2016 08:22 PM PST

Kak Adhyaksa Dault Saat Membuka KPR II dan Peringatan Milad ke 3 Sako Pramuka SIT di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta. (Foto: Hajir)

Kak Adhyaksa Dault Saat Membuka KPR II dan Peringatan Milad ke 3 Sako Pramuka SIT di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta. (Foto: Hajir)

Jakarta – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Kak Adhyaksa Dault mengapresiasi atas dilaksanakannya kegiatan Karang Pamitran Nasional II dan Kemah Penggalang Nasional Sako SIT dalam rangka milad ke-3 Sako SIT‎ di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta, 24-26 November 2016.

Kak Adhyaksa senang dan bangga, meski baru berusia tiga tahu, Pramuka bisa berkembang pesat di sekolah-sekolah Islam. Ia yakin, pencapaian ini bertanda baik bagi para siswa-siswi yang bersekolah di Islam Terpadu. ‎

“Kami yakin dan percaya, karena dalam tiga tahun saja, Sako SIT sudah maju luar biasa, Insya Allah peserta upacara di sini, kalian akan ada yang tampil di sini, menjadi Ka Kwarnas, gubernur, bahkan Insya Allah kalian ada yang jadi presiden,” ‎ujar Kak Adhyaksa disambut suka cita.

Kak Adhyaksa berpesan, kepada para peserta jangan pernah merasa rendah diri, dan sombong. Artinya, harus tetap bangga karena belajar di sekolah Islam, tapi juga jangan sombong ‎dengan merasa lebih pintar atau lebih baik dari orang lain.

“Kemudian buka jejaring, yakni buka relasi, kalau tadi dibilang sudah sampai Asia Pasifik, teruskan itu kalau bergaul jangan hanya di tenda-tenda saja. Ini diantara sekolah ini harus kenal satu dengan yang lain,” tuturnya.

Kemudian, mantan Menpora ini juga berpesan kepada para peserta untuk menggunakan media sosial untuk kegiatan positif dalam rangka membesarkan dan mengembangkan Pramuka. Sebab, saat ini sudah masuk era perang informasi, sehingga Pramuka harus menyebarkan virus-virus positif di media sosial.

“Tidak lupa kakak jauga berpesan  kalian jangan pernah meninggalkan ibadah, sesibuk apapun, saya bangga di Jamnas kemarin  peserta dari SIT rajin melaksanakan shalat tahajud, itu luar biasa dan saya bangga. Pokoknya kita harus berjuang bersama-sama,” jelasnya.

‎Sementara itu, majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) Kak Sukro Muhab juga bersyukur meski Sako SIT masih berusia dini, namun dalam perjalanannya mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kegiatan kepramukaan baik di tingkat daerah, nasional bahkan di tingkat Asia Pasifikk‎.‎

“Alhamdulillah walaupun kita baru dilantik tiga tahun lalu, kita mampu beradaptasi dengan baik dengan Pramuka, yang sebelumnya kami namakan Pandu Sekolah Islam Terpadu. Tapi alhamdullilah serelah bergabung Pramuka kita bisa langsung beradaptasi dengan aturan yang ada di Pramuka,” ujarnya.‎

Kak Sukro mengatakan, bahwa kini Sako SIT punya komitmen kuat untuk terus membesarkan Pramuka di sekolah-sekolah Islam. Ia menyadari bahwa Islam dan Pramuka punya kesusaian dalam membentuk karakter anak bangsa yang beriman, bertaqwa, ‎kreatif dan berakhlak mulia.

“Jadi kedepan sudah tidak ada lagi kepala sekolah di SIT yang melarang adanya Pramuka, tapi mereka wajib mendukung Pramuka, ‎karena dengan Pramuka ini kita buktikan kita mampu, bariman bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, kreatif mandiri dan mampu bersaing ditataran global,” jelasnya.

‎Diketahui, dua kegiatan ini mengambil tema “Tumbuhkan Tunas-tunas ‎Bangsa menjadi Guru Emas yang Bertaqwa, Berkarakter, Inovatif, dan Mandiri.” kemah penggalang ini diikuti oleh 1.200 peserta dan karang pamitran diikuti 400 pembina. (HA)

College or university tasks about scientific proof to guide states that climate change is groundless

Posted: 23 Nov 2016 09:56 AM PST

College or university tasks about scientific proof to guide states that climate change is groundless

The outcome of climate change facade has disturbed the very essential of human being everyday living. Nations, environment institutions, personal sectors and sometimes even single have all experienced the frightful consequence. In spite of the gloomy fascia perpetuated by authoritative information that include Al Gore, having stated the worry and unfortunate proven fact that engulf modern society as a consequence of transforming the environmental settings a consequence of climatic change, a great number of assertions are not precise as they are merely a misrepresentation of truths. There are several misunderstandings that had been which is used to retain the promises of global warming, which in actual fact are assertions and quarrels that carry no floor.

Climate change is baseless as there is no legitimate evidence the environment apocalypse is over time occurring. On 30,000 scientists have refused the unfounded say that global warming is damaging the environment. The researchers compared the fictitious facts and assertions that humankind are producing climate change. The around 30,000 researchers noted http://essayking.net/dissertation-writing/ the lack of concrete studies claiming that humans unleash or cause the pollution of your setting by building unwanted gas just like methane, fractional co2 as well as green house fumes. The reality is, everyone 100 % natural Physical health Group also has guaranteed the notion that climatic change is certainly not but a scam. The research workers stated their placement that global warming is commonly used to make unnecessary fear and worry and panic along the worldwide climate and environment health and wellbeing. Global warming was basically started through the United Nations Green Routine in 1972. Consequently, in 1988, the Intergovernmental Board on Climate Change (IPCC) was proven.

The principle assertions perpetuated by way of the U . N . Environment Product along with other ecological required businesses could be that the surge in co2 (CO2) causes a significant strengthen on earth's heat. Within The Deliberate Corruption of Weather Science, Dr. Tim Tennis ball suggests that technology consistently will work on forming ideas entangled on suppositions. Golf ball explained that an mandate and structure of Intergovernmental Board on Climate Change (IPCC) was flawed and this it straightaway contradicted the medical practice. Doctor. Ball further more remarks that climate change does not have adequate files to verify its everyday living. For example, Phil Johnson, the first kind Director on the Local weather Examine Component (CRU) along the College or university of Eastern Anglia admitted to the document that worldwide climate has long been ripped during the last 17 years, that could be in in contrast to the allegations in which the world-wide conditions have been ever increasing given that 1997. Also, Jones explained the fact that boasts elevated about international climate warming had been fallacious. The melting of a arctic may also be one of the most unjustified promises to encouragement the presence of global warming. The reality is, it was eventually expressed that after 2012, the arctic an ice pack has dissolved by one half. Despite the unwarranted boasts about Arctic melting by one half after 2012, the European Spot Agency (ESA) CryoSat satellite intention presented evidence of the polar ocean an ice pack is rising by 50 % from 2012 to 2013. The polar seas ice-cubes developed to 9,000 cubic kilometers in 2013, from 6,000 cubic kilometers in 2012.

Conclusions

The claims maintaining the actual existence of climate change are outright a deception. Added to that, these declarations ended up being handed down by its U . N . Ecological Program because 1972 whenever it revealed climatic change as a good considerable international environmentally friendly matter. You will discover controlled evidence that point out otherwise. One example is, an increase in polar water encouraged the Conditions Study Device (CRU) besides other the environmental providers are purporting is.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google