Responsive Ads Here

Wednesday, March 4, 2015

Pramuka Kota Bandung

Pramuka Kota Bandung


Saresehan Geologi Populer : Pesiar Taman Bumi Langkawi

Posted: 03 Mar 2015 02:29 AM PST

Caption : Suci Sarah Andriyani, Mahasiswa Teknik Geologi Unpad memaparkan mengenai beragam potensi geologi (geodeversity) yang terdapat di Geopark Langkawi dalam acara Saresehan Geologi Populer bertema "Pesiar Taman Bumi Langkawi" di Auditorium Lt.I Badan Geologi, Jalan Diponegoro Bandung, Senin (2/3/2015).

Terletak sekitar 414 Km sebelah barat laut dari ibukota Kualalumpur Malaysia, terdapat pulau Langkawi yang didalamnya banyak menyimpan keanekaragaman potensi alam baik secara geologi maupun geografi. Termasuk beragam potensi alam lainnya yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke pulau tersebut. Seperti halnya ketika dua mahasiswa Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan kunjungan ke Taman Bumi Langkawi pada 13-17 Januari 2014 lalu yang selanjutnya mereka presentasikan pada acara Saresehan Geologi Populer bertema "Pesiar Taman Bumi Langkawi" di Auditorium Lt.I Badan Geologi, Jalan Diponegoro Bandung, Senin (2/3/2015). Mereka yang terdiri dari Imanuel Variant Rumende dan Suci Sarah Andriyani memaparkan bagaimana di pulau Langkawi potensi geologi (geodiversity) begitu beragam." Langkawi Geopark yang telah disahkan oleh UNESCO pada 1 Juni 2007 lalu merupakan geopark pertama di kawasan Asia Tenggara terdiri dari 99 pulau dan secara geologi taman ini memiliki urutan sedimen paleozaikum terbaik dan paling lengkap di Malaysia dari periode Kambrium-Permian," tutur Suci yang pada kunjungan 5 hari tersebut berangkat bersama 11 rekan mahasiswa teknik Geologi Unpad lainnya didampingi 3 Dosen Geologi Unpad  dan sekitar 96 mahasiswa dari Univeristas Malaysia Klantan. Geologi Regional Langkawi terdiri atas formasi Machincang-Formasi Setul-Formasi Singa-Formasi Cuping-Intrusi Granit-struktur." Pada hari pertama perjalanan, mereka melakukan kunjungan ke Teluk Datai-Pantai Tengkorak-Gunung Macinchang dan Temuruk Fossil Bed di teluk Datai." Tafoni membentuk lubang-lubang seperti sarang lebah dan struktur geologi berupa kekar pada beberapa tempat," terang Suci. Selanjutnya di Pantai Tengkorak, mereka melihat adanya perselingan batu lempung dengan batu pasir dan banyak struktur sedimen berupa ripple, load cast, hummocky, Wavy Structure, dan paralel laminasi. Selain itu,  ketika mengunjungi Gunung Machincang yang memiliki ketinggian 500-700 meter diatas permukaan laut, mereka dapat mengamati pulau Langkawi secara luas menggunakan cable car hingga ke puncak gunung." Di lokasi Temuruk Fosil Bed, terdapat fosil brachiopoda dan untuk mencapai lokasi ini harus menggunakan perhau kapal yang melewati perairan air tawar dan hutan bakau," terang Suci. Pada hari kedua, merekapun melakukan kunjungan ke Pulau Anak Tikus, Gua Langsir, Teluk Mempelam, dan Kisap Thrust Breccia." Pulau anak tikus merupakan bagian dari formasi sulut, terdiri dari batu gamping yang berlapis dan yang dianggap tertua di Malaysia, selain itu di pulau ini terdapat banyak fosil, seperti Brachiopoda, cephalapoda, dan ichnofossil beragam jenis," jelas Suci yang menuturkan pula kunjungannya ke Gua Langsir." Di Gua Langsir yang dalam bahasa Melayu berarti Tirai, terdapat batu gamping yang mempunyai pelapisan, namun tidak hanya itu, menurut masyarakat setempat gua ini dianggap gua keramat karena memiliki air suci yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, konon gua ini ditunggui oleh kuntilanak," lanjut Suci. Sama seperti di Gua Langsir, di Teluk Mempelam yang dalam bahasa Melayu berarti mangga muda, terdapat singkapan berupa kontak antara batu gamping dengan mudstone, termasuk adanya dragfold yang terjadi akibat sesar naik kisap. Bukti adanya sesar naik kisap terlihat ketika rombongan mengunjungi Kisap Thrust Breccia terdapat dua bukit yang mempunyai perbedaan formasi (antara formasi Setul dan formasi Singa). Selanjutnya giliran Imanuel memaparkan kunjungan mereka di hari ke tiga dan keempat saat mengunjungi Pulau Ular." Di Pulau yang seluruh tubuhnya merupakan singkapan dari formasi Singa yang berumur Devonian-Permian, terdapat struktur Sedimen seperti wavy, trought, planar crossbedding yang mencirikan lingkungan pengendapan pada arus yang tidak tenang serta terdapat juga beberapa indikasi struktur geologi berupa offset dan sesar oblique," terang Imanuel yang juga menjelaskan bagaimana mereka menemukan ciri-ciri dari endapan berupa titlite di Pulau Singa Besar yang membuktikan bahwa Langkawi adalah bagian dari Gondwana. " Di pulau ini didominasi oleh mudstone dan dibeberapa tempat lainnya ditemukan juga black shale dengan butir kuarsa dan berlaminasi," terang Imanuel. Potensi geologi Geopark Langkawi lainya terdapat di Dayang Bunting Marble Park, menurut Imanuel, marmer yang terbentuk di pulau ini  berasal dari batugamping formasi cuping dan formasi setul." Di dalam area pulau ini terdapat danau air tawar yang sangat unik, membentuk formologi batugamping dolina," jelas Imanuel.  Di Pantai Tepor yang merupakan bagian dari formasi Singa, rombongan juga menemukan tilite yaitu mudstone yang mengandung pebble didalamnya, merupakan tipe endapan khas glasial." Di pantai ini ditemukan mudstone yang mengandung mineral pirit dan dropstone yakni mudstone yang memiliki fragmen sandstone akibat jatuhan, " jelas Imanuel. Selanjutnya ketika mengunjungi pantai Cenang, rombongan menemukan singkapan mudstone formasi Singa dengan struktur sedimen hummocky dan konkresi." Singkapan ini beraal dari strom defosit dan terlihat banyak konkresi ditambah di beberapa tempat terdapat tillite dan dropstone," lanjut Imanuel yang juga menurutkan perjalanan hari keempat mereka ke kawasan geopark Langkawi seperti ke Tanjung Burau, Pantai Pasir Hitam, dan Gunung Raya."  Singkapan Granit di tanjung Burau adalah bukti dari intrusi magma yang menerobos batuan dari formasi yang berumur lebih tua serta menyebabkan pulau Langkawi terangkat, selain itu Intrusi Granit ini berumur Upper Trias dan merupakan batuan paling muda di pulau Langkawi," jelas Imanuel. Sementara saat berada di pantai Pasir Hitam, rombonganpun menemukan bagaimana hamparan pasir pantai tersusun atas mineral turmalin yang berwarna hitam dan merupakan mineral bawaan pada saat proses intrusi terjadi. Tidak hanya itu, di lokasi Gunung Raya, mereka juga manamukan batuan granite yang sama seperti di Tanjung Burau. Namun di dominasi oleh mineral kuarsa sedangkan di Tanjung Burau di dominasi oleh mineral Biotit. Dengan banyak mengunjungi beragam wahana wisata alam di Taman Bumi Langkawi, mereka betul-betul memanfaatkan waktunya dengan belajar mengenai geodeversity disana, namun sambil memanfaatkan fasilitas wisata lainnya seperti cable car-wisata air tawar-wisata pantai-wisata kuliner-free duty shops-Paraselling-dan lain sebagainya.  menanggapi presentasi Suci dan Imanuel, Budi Brahmantyo (Geologi ITB) menyatakan, dikawasan geopark Langkawi potensi geodiversity yang paling menonjol ialah endapan paleozaikum yang berumur jutaan tahun. Termasuk keberadaan burung Elang langka dan dan tanaman bakau," ujar Budi. Usai pemaparan acara dilanjutkan dengan diskusi. (Benny K/MOTP)

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google