Posted: 31 May 2014 05:31 AM PDT
Sejumlah anggota pramuka penggalang melakukan praktek pembuatan tanaman hidroponik di Kebun Botani Pramuka (Scout Botanical Garden) SMPN 48 Bandung, Jalan Baturaden VIII No. 19 Ciwastra Bandung, Sabtu (22/3/2014) lalu. Kegiatan ini dalam rangka menuju SMPN 48 Bandung Adiwiyata Tingkat Nasional 2015 mendatang. Menurut Suherman, S.Pd., selaku Pembina Pramuka SMPN 48 Bandung, bahwa tujuan di adakannya kegiatan ini, selain sebagai laboratorium pertanian, dijadikan pula sebagai sarana pendidikan kepedulian lingkungan bagi siswa." Diadakannya kegiatan berkebun ini, selain sebagai laboratorium pertanian, dapat menjadi sarana kepedulian lingkungan bagi siswa yang didalamnya terdiri dari kegiatan pengomposan, penanaman tanaman holtikultura, pembuatan hidroponik, pembibitan, pembuatan MOL, dan tanaman obat-obatan keluarga," ujar kak Suherman. Sebelumnya SMPN 48 Bandung telah mengikuti seleksi Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2014 dan mempersiapkan diri untuk mengikuti Adiwiyata Tingkat Nasional dan Adiwiyata Mandiri. Selain kegiatan berkebun yang dilakukan anggota pramuka, terdapat kegiatan lainnya yang dilakukan oleh siswa SMPN 48 Bandung seperti; pengurus OSIS dengan melaksanakan program Zero Waste atau bebas sampah dan Bank Sampah serta pengurus PMR dengan program Monitoring kantin Sehat dan Biopori. (sumber : SMPN 48 Bandung/TP)
|
Posted: 31 May 2014 04:49 AM PDT
Peserta baik putra maupun putri mengikuti lomba memasang dan melipat tenda pada kegiatan Lomba Kepramukaan Tingkat I yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka Basis SMPN 48 Bandung di halaman kompleks SMPN 48 Bandung, Jalan Baturaden VIII No. 19 Ciwastra Bandung, Sabtu (24/5/2014). Kegiatan yang dilaksanakan dari 24-25 Mei 2014 ini dibuka langsung oleh Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Rancasari, Rachman, S.Pd., dan diikuti seluruh siswa kelas VII SMPN 48 Bandung. Dalam keterangannya, Suherman, S.Pd., selaku Pembina Pramuka SMPN 48 Bandung menginginkan agar usai siswa kelas VII mengikuti LT I, mereka termotivasi untuk mengikuti ekstrakulikuler wajib pramuka." Tujuan dari LT I ini merupakan bentuk evaluasi dari setiap materi kepramukaan yang telah diajarkan, kedepannya siswa yang telah mengikuti lomba ini, termotivasi untuk lkut LT II dan ikut ekstrakulikuler wajib pramuka, " ujar kak Suherman yang juga Sekretaris Kwarran Rancasari. Kegiatan ini melibatkan pula anggota OSIS, PMR, MPK, Komunitas Back to School, Ekskul Karate, dan Paduan Suara. (sumber : SMPN 48 Bandung/TP)
|
Posted: 31 May 2014 01:44 AM PDT
Kak Vici Sopari dari Kwarcab Kota Bandung memberikan materi tentang kesakaan kepada sekitar 86 pendidik dan tenaga kependidikan pada kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) yang diselenggarakan oleh SMAN 4 Bandung dan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Bandung mulai dari 30-31 Mei 2014 di SMAN 4 Bandung, Jalan Gardu Jati No. 20 Bandung, Sabtu (31/5/2014). Kegiatan ini diikuti pula Kepala SMAN 4 Bandung Drs. H. Achmad Rubandi, M.MPd. Selanjutnya, untuk praktek lapangan akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cantigi Bandung pada 22-24 Juni 2014. (TP)
|
Posted: 31 May 2014 01:17 AM PDT
Sang penulis, Irma Devita, SH., menuturkan perjalanan singkat tentang kehidupan dan perjuangan almarhum Letnan Kolonel Mochamad Sroadji dalam membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan pada acara Bedah Buku dan Diskusi "Sang Patriot : Sebuah Epos Kepahlawanan", di Audotorium Gedung Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipatiukur Bandung, Sabtu (31/5/2014). Hadir dalam acara tersebut sejumlah kalangan diantaranya; Komunitas Historia Van Bandung, Komunitas Fotografer Amatir Bandung (Kofaba), Komunitas Blogger, Bandung Heritage, Pramuka, dan sejumlah undangan lainnya. Dalam sambutannya Tubagus Adi dari Bandung Heritage selaku Kurator Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat menyatakan, keberadaan Monumen Perjuangan rakyat Jawa Barat tidak hanya diperuntukkan bagi warga Jawa Barat saja, melainkan bagi seluruh warga Indonesia." Warisan sejarah yang telah diperjuangkan para pahlawan bangsa, kedepannya bisa menjadi titik tolak dan semangat dalam mewujudkan sejarah baru bagi generasi mendatang. Karena itu, keberadaan monumen seperti monumen perjuangan rakyat jawa barat ini, mudah-mudahan dapat menjadi semangat dan inspirasi bagi generasi mendatang untuk mengadakan kegiatan positif lainnya di monumen ini," harap Adi. Buku Sang Patriot sendiri merupakan hasil penelurusan panjang penulis yang merupakan cucu dari tokoh pejuang Letkol Moch Sroedji mengenai fakta sejarah perjuangan sang kakek bersama para pejuang kemerdekaan lainnya khususnya di wilayah Jember Jawa Timur dan dikemas apik dalam bentuk cerita fiksi." Kenapa saya menuliskan fakta sejarah ini dalam bentuk fiksi, tujuannya agar dapat dibaca dan dimengerti oleh semua umur dan kedepannya kami berencana akan membuat buku sejarah ini dalam bentuk komik khusus untuk anak-anak," ujar Irma yang juga berprofesi sebagai notaris. Menurut penulis yang sebelumnya telah menerbitkan 7 buah buku di bidang hukum ini, Patriot itu merupakan spirit rela berkorban, cinta tanah air, dan kepahlawanan." Patriot itu, bisa siapa saja, dan pastinya hingga saat ini masih banyak tokoh-tokoh atau pahlawan lainnya di tanah air yang nyaris punah dan belum terungkap nama dan misi perjuangannya kepada negara, karena itu, dalam buku ini, saya tidak bermaksud mengkultuskan seseorang, tapi sang pantriot itu Intinya bisa dilakukan oleh siapa saja," terang Irma yang masih prihatin terhadap kondisi generasi muda sekarang yang lebih mengenal pahlawan dari luar dibandingkan pahlawan dari negerinya sendiri. Selain bedah buku dan diskusi, acara ini diisi pula dengan impressi peristiwa perang kemerdekaan Indonesia dari Komunitas Historia Van Bandung. (TP)
|
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google