Dalam
rangka untuk memajukan gerakan pramuka Indonesia, Tim Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) Kwartir Nasional Pramuka, Jumat (16/12)
mengunjungi Kwartir Bangka Belitung dan mengharapkan masukan dan saran.
Masukan dan saran ini sebagai bahan penelitian perubahan usia
penggolongan gerakan pramuka. Hal ini disebabkan selama 50 tahun belum
ada perubahan penggolonggan usia pramuka. Tim Litbang Kwarnas ini
diterima Staf Ahli Bupati Murjadi di OR Bina Praja.
“Sejak tahun 1961 sampai sekarang belum
ada perubahan penggolongan usia ini. Ini dimaksudkan untuk menampung
aspirasi dari daerah-daerah karena ada persoalan khususnya golongan
penggalang ada dua penggalang yang berpangkalan di SD dan SMP. Supaya
tidak terjadi persepsi seperti itu ini dilakukan peninjauan kembali
untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman,” ungkap Suyaman, Andalan
Nasional Bidang Pendidikan dan Litbang Kwarnas Pramuka.
Lebih lanjut ia menjelaskan sekarang ini
ada kecemburuan di kalangan pembina pramuka SD yang merasa diabaikan
karena pada jambore nasional tidak diikutsertakan yang hanya
diperuntukkan bagi penggalang tingkat SLTP dan SLTA.
“Penggalang di SD tidak diikutsertakan
pada jambore nasional. Kalau diikutkan kurang bisa mengimbangi baik itu
pola pikir, kondisi kejiwaan maupun kondisi fisik antara SD dengan SMP,”
kata Suyaman.
Sekarang ini ungkap Suyaman ada persepsi
jambore penggalang SD/MI ada padahal dalam PP tidak ada yang ada hanya
jambore karena itu diharapkan ke depan satu persepsi sehingga tidak
menimbulkan kesenjangan dalam hal kegiatan. Disamping itu juga ada
rencana dan wacana untuk mengakomodir PAUD/TK dimana perlu adanya
pendidikan karakter dini sehingga diupayakan ada prasiaga diperuntukan
bagi anak-anak PAUD dan TK. Hasil penelitian ini akan dijadikan pijakan
dalam merancang penggolongan usia sekaligus adanya prasiaga. (lutfi)
Sumber: www.bangka.go.id
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google