Medan, 16/9 (ANTARA) - Ketua Kwartir Nasional (Ka Kwarnas) Gerakan Pramuka Azrul Azwar mengatakan, kegiatan pramuka merupakan gerakan pendidikan untuk melatih dan menanamkan sejumlah nilai luhur terhadap generasi muda.
"Pramuka itu gerakan pendidikan, bukan kepemudaan," katanya usai melantik pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sumatera Utara di Aula Martabe Pemprov Sumut di Medan, Jumat.
Ia mengatakan, dalam sistem pendidikan nasional, gerakan pramuka dikategorikan sebagai bagian dari pendidikan nonformal di luar sekolah.
Meski sebuah gerakan pendidikan, tetapi pramuka bukan untuk meningkatkan pengetahuan anggotanya melainkan bertujuan menanamkan tiga nilai luhur yang terkandung dalam "Tri Satya".
Nilai pertama adalah sifat luhur berupa sopan santun, gigih, tekun, dan cinta lingkungan untuk menjadi jati diri dan karakter generasi muda yang mulai terkikis akibat globalisasi.
"Dari sekian banyak organisasi, yang paling direkomendasikan untuk mendidik karakter generasi muda adalah pramuka," katanya.
Nilai kedua yang ingin ditanamkan adalah rasa cinta dan bangga serta mental untuk selalu bersedia berkorban bagi kemajuan bangsa dan negara.
"Belakangan ini, rasa cinta terhadap bangsa mulai meluntur," katanya.
Sedangkan nilai yang ketiga adalah melatih keterampilan generasi muda yang diharapkan dapat menjadi bekal di masa mendatang.
Menurut dia, ketiga nilai luhur dalam kepramukaan tersebut akan sangat mempengaruhi mental generasi muda Indonesia untuk tidak terlibat dalam perbuatan yang melanggar aturan.
"Namun, kalau nilai kepramukaan menurun, perilaku yang tidak sesuai akan meningkat," katanya.
Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah (Ka Kwarda) Gerakan Pramuka Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho mengatakan, Sumut pernah memiliki catatan sejarah emas dalam kepramukaan di Indonesia setelah menjadi tuan rumah Jambore Nasional di Sibolangit pada tahun 1977.
Pihaknya berkeinginan kuat untuk meningkatkan kembali keberadaan gerakan pramuka di Sumut dengan menyiapkan program revitalisasi kepramukaan hingga ke daerah.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah meminta kerja sama pemkab/pemkot untuk menjadikan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di seluruh sekolah di Sumut.
Untuk merealisasikan hal itu, pihaknya akan mencari cara agar kegiatan dalam kepramukaan tersebut menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menggembirakan.
"Harus dicari cara agar pramuka adalah aktivitas yang menyenangkan," kata Gatot yang juga Pelaksana Tugas Gubernur Sumut.
(T.I023/B/M034/M034)-(er)
Sumber: www.sumutprov.go.id
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google