Responsive Ads Here

Saturday, October 8, 2016

Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka


Lestarikan Kearifan Budaya Lokal, Pramuka.UGM Gelar Temu Pramuka Nasional 

Posted: 07 Oct 2016 11:37 PM PDT

Pemotongan tumpeng simbol dibukanya kegiatan TKNP3T oleh kak Shobur (Heni/Himas Kwarnas)

Pemotongan tumpeng simbol dibukanya kegiatan TKNP3T oleh kak Shobur (Heni/Himas Kwarnas)

Yogyakarta, Pramuka Univeraitas Gajah Mada menggelar Pertemuan Karya Nasional dengan Pramuka Pandega Perguruan Tinggi di gelanggang mahasiswa UGM, Yogyakarta, Jumat  (7/10/)‎

Kegiatan yang bertema Membangun Karakter Bangsa yang Berbudaya Berasaskan Kearifan Lokal ini diikuti oleh 35 anggota Pramuka  perwakilan dari 11 universitas di Indonesia dan  berlangsung sampai14 Oktober 2016.

Kak Agus Hartono selaku perwakilan Direktorat Kemahasiswaan UGM‎ mengatakan,  temu Karya Nasional ini bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada di masyarakat dengan menyelaraskan IPTEK dan kearifan budaya lokal masyarakat setempat.

“Melalui kegiatan ini diharapkan adik-adik pramuka dari berbagai Universitas mampu berkontribusi bersama masyarakat untuk mengembangkan serta mengelola kearifan budaya dan potensi lokal di Yogyakarta” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Lingkungan Hidup Kak ‎Abdul Shobur berharap, kegiatan ini dapat membentuk karakter kaum muda, menumbuhkan semangat kebangsaan dan meningkatkan ketrampilan para generasi muda.

” Pembentukan karakter yang tangguh bagi generasi muda merupakan hal yang penting dan bahkan menentukan nasib bangsa dan negara di masa depan,” tuturnya. ‎

Kepada para peserta Kak Shobur berpesan, ‎ agar para pemuda pemudi dari seluruh Perguruan Tinggi yang hadir ini bisa menjadi inspirator dalam pembangunan energi nasional yang ramah lingkungan. ‎

“Masa depan negeri ini ada di tangan kalian, maka dari itu Jadilah inspirator dan energi bagi negeri Indonesia untuk menjadi lebih baik” pungkasnya.

Sebagai bentuk kearifan budaya lokal, acara pembukaan dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng.‎ Salah satu yang menarik dari kegiatan ini adalah ‎p‎erbaikan infrastruktur lokasi wisata Goa Gajah, Lemahbang, dan p‎erbaikan infrastruktur lokasi wisata Tebing Watu Mabur. ‎

Kemudian ada juga ‎pelatihan e marketing pariwisata bersama masyarakat desa. ‎Seminar pengembangan wisata di desa serta‎
pelatihan internet marketing pariwisata bersama masyarakat desa‎.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlokasi di dusun Lemahbang, desa Mangunan, Bantul, Yogyakarta. Lemahbang merupakan dusun yang memiliki potensi wisata yang siap untuk dikembangkan demikian juga Mangunan. (HA/Humas Kwarnas)

Inilah Kisah Syifa Qorina, Bocah Banten yang Berikan Oleh-oleh Senam Zumba untuk Peserta Pelantara VI

Posted: 07 Oct 2016 11:26 PM PDT

Syifa Qorina Pramuka penegak Laksana asal MAN 2 kota Cilegon. (Foto:Roby/Humas Kwarnas)

Syifa Qorina Pramuka penegak Laksana asal MAN 2 kota Cilegon. (Foto:Roby/Humas Kwarnas)

Pontianak, sejak awal dilepas oleh Menko Maritim, kak Luhut Binsar Pandjaitan, euforia keseruan pelayaran lingkar nusantara VI Sail Selat Karimata memang sudah kentara. Banyak kejutan-kejutan yang terjadi. Salah satu kejutan nya adalah yang diberikan oleh bocah Banten bernama Syifa Qorina Pramuka penegak Laksana asal MAN 2 kota Cilegon.

Dengan tubuh mungilnya, Syifa berhasil menggoyang kapal KRI Surabaya 591 dengan senam Zumba. Sungguh sejatinya senam adalah perkara melakukan. Tapi di tangan Syifa, senam itu larut dalam semangat hingga menjadi senam dengan derajat tinggi yang khas dan proporsional.

Pelantara VI Sail Karimata 2016 adalah kegiatan berwarna bagi bicah berumur enambelas tersebut. Ada merah untuk kebahagiaan nya yang rekah, juga ungu untuk rona pipi nya yang pemalu.

“Senam Zumba ini terinspirasi dari kegiatan Lastaprama provinsi tanggerang. Dikegiatan itu, saya lihat ada yang menampilkan senam Zumba. Saya Penasaran dengan gerakan nya hingga memutuskan untuk terus belajar senam tersebut,” demikian ungkap nya.

Syifa mengatakan, sejak TK dirinya memang hobi bahkan maniak menari. Sudah biasa membuat koreografi sendiri. Dia terbiasa belanja gerakan, dan saat sudah jadi satu paket ditunjukkan di depan teman-teman. Uniknya, orang tua Syifa tidak ada yang berlatar belakang penari.

“Sejak TK saya suka senam dan nari. Saat kelas 7 Mts saya menari dilihat oleh guru, dan guru itu berkata kalau saya ada bakat nari, sejak itu saya diikutkan dan rajin ke sanggar hingga sekarang,’ ungkap Syifa yang sudah mendambakan ikut Pelantara sejak setahun yang lalu itu.

Lebih lanjut, Syifa mengaku bahwa dengan menari dia mampu mengexpresikan dirinya untuk belajar dan jauh dari kebiasaan negatif. Menari adalah irama hidup nya.

“Saya Ingin berbagi. Saya tahu peserta Pelantara VI pasti butuh oleh-oleh untuk pangkalan nya. Sejak awal saya yakin belum ada yang tahu senam Zumba. Terus sebarkan virus semangat nya. Lakukan dengan gerakan yang paling energik. Jangan pernah nampilin senam Zumba dengan lesu dan lemas,” tambah nya. (Roby/Humas Kwarnas)

Pertama Kali Naik KRI Surabaya 591, Ini Pengakuan Anggota Pramuka Natuna

Posted: 07 Oct 2016 07:32 AM PDT

Peserta Pelantara VI (Foto: Husni/Humas Kwarnas)

Peserta Pelantara VI (Foto: Husni/Humas Kwarnas)

Natuna- Kemegahan kapal KRI Surabaya 591 nampaknya tidak hanya menarik perhatian peserta pelayaran lingkar nusantara (Pelantara) VI Sail Selat Karimata saja, tapi juga menarik perhatian masyarakat termasuk anggota Pramuka di lokasi setempat.

Berdasarkan pantauan humas kwarnas, anggota Pramuka yang berkunjung berjumlah 35 orang berasal dari pangkalan SMAN 1, SMPN 1 dan SMPN 2 Pulau tiga, Kabupaten Natuna. Untuk menuju kapal KRI Surabaya, mereka menggunakan kapal pongpong selama 1 jam perjalanan, Kamis (6/10).

Saat sampai, sontak keperkasaan kapal perang itu membuat seribu gaya mereka muncul untuk mengabadikan momen yang jarang hadir tersebut.

Camat Pulau Tiga kabupaten Natuna kak Tabrabo mengungkapkan, tujuan mereka mengunjungi kapal sepanjang 122 meter tersebut adalah untuk menjalin silaturahmi dengan peserta pelantara yang berasal dari seluruh Indonesia. Juga untuk memotivasi agar tambah semangat berpramuka.

“Kami juga mau merasakan kemegahan kapal KRI Surabaya 591, untuk saling berbagi informasi, nanti
Informasi yang mereka dapatkan dari sini akan di transformasikan ke teman-teman nya yang tidak dapat datang. Agar Pramuka nya tambah semangat,” demikian ungkap kak Tabroni

Dia mengaku, seandainya suatu saat anggota Pramuka Pulau Tiga dilibatkan untuk mengikuti kegiatan semacam ini, mereka siap. “Terimakasih sudah memfasilitasi dan mengajak kami berkeliling di kapal. Saya yakin besok anak-anak kami akan ikut kegiatan seperti ini seperti kalian, kami siap,” ungkap nya.

Dilain pihak, Rissa (15) dan Serry (15) anggota Pramuka penegak bantara SMAN 1 Pulau Tiga mengaku senang dan bangga bisa naik di atas kapal KRI Sutabaya 591. “Kami gak nyangka bisa naik kapal sebesar ini. Bisa belajar lebih banyak. Bercita-cita lebih tinggi. Dan bermimpi lebih besar lagi,” ungkap mereka. (Roby/Humas Kwarnas)

Gelar Rakernas, Saka Wanabakti dan Kapaltaru Buka Dompet Peduli Garut

Posted: 07 Oct 2016 03:49 AM PDT

Sambutan Ketua Saka Pramuka Wanabakti dan Saka Pramuka Kalpataru (Udin/humas Kwarnas)

Sambutan Ketua Saka Pramuka Wanabakti dan Saka Pramuka Kalpataru (Udin/humas Kwarnas)

Jakarta, Satuan Karya Pramuka Wanabakti dan Kalpataru ‎tengah mengadakan Rapat Kerja Nasional Auditorium DR. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti dan ruang sonokeling Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Senayan Jakarta, Jumat 7 Oktober 2016. ‎

Rakernas Saka Wanabakti dan Kapaltaru tahun ini mengambil tema “Konsolidasi Organisasi dan Pemantapan Program Kerja Menuju Kemandirian Saka Wanabakti dan Saka Kapaltaru sebagai Pelopor Pelestarian Lingkungan.” dengan motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan.”‎

Ketua Rakernas Kak ‎Tjipta Purwita mengatakan, ‎ tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membahas langkah-langkah strategis Revitalisasi Gerakan Pramuka Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru dengan mempersiapkan Renstra Gerakan Pramuka Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru 2016-2019, serta program kerja masa bakti 2016-2019.

“Dengan Rakernas ini kami ingin ‎melakukan Revitalisasi dan Konsolidasi Organisasi Gerakan Pramuka Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru sekarang ini dan periode mendatang. Meningkatkan kemauan dan kemampuan kepemimpinan, serta  membangun komitmen untuk mencapai tujuan dan cita-cita Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru,” ujarnya di lokasi. ‎

‎Kak Tjipta memaparkan, program kerja yang sudah dilaksanakan oleh Saka Wanabakti dan Sakapaltaru salah satunya adalah bakti peduli bencana banjir bandang di Garut Jawa Barat. Ia menuturkan, Sakanya sudah memberikan bantuan terhadap para korban, baik uang maupun kebutuhan pokok. ‎

“Pada kesempatan Rakernas Ini kami juga membuka Dompet Peduli Garut serta menghimbau pada Kakak sekalian untuk berpartisifasi membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana,” tuturnya.

Hadir dalam acara tersebut yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kak Siti Nurbaya ‎selaku Kamanabinas yang diwakili oleh ‎Ketua Pimpinan Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru Kak Bambang. Serta para peserta Rakernas dari seluruh Indonesia.

Adapun dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dihadiri oleh Wakil Ketua Kwarnas Bidang Lingkungan Hidup Kak Abdul Shobur. ‎‎(HA/Humas Kwarnas)

Dihimbau Hemat Air, Peserta Pelantara VI Diajarkan Kedisiplinan

Posted: 07 Oct 2016 03:39 AM PDT

Peserta pelayaran lingkar nusantara (Pelantara) VI - Foto: Husni/Humad Kwarnas)

Peserta pelayaran lingkar nusantara (Pelantara) VI – Foto: Husni/Humad Kwarnas)

 

Menteri LHK: Persoalan Lingkungan Hidup Harus Melibatkan Pramuka

Posted: 07 Oct 2016 03:22 AM PDT

Bapak Bambang Hendroyono (Ketua Saka Pramuka Wanabakti dan Kalpataru Tingkat Nasional/Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI). Foto: Kak Udin / Humas Kwarnas)

Bapak Bambang Hendroyono (Ketua Saka Pramuka Wanabakti dan Kalpataru Tingkat Nasional/Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI). Foto: Kak Udin / Humas Kwarnas)

Jakarta, Ketua Pinsaka Pramuka Wanabakti dan Kapaltaru ‎Kak Bambang hadir mewakili ‎Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kak Siti Nurbaya  dalam  Rakernas ‎Saka Wanabakti dan Kalpataru ‎di ‎Auditorium DR. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Senayan Jakarta, Jumat 7 Oktober 2016. ‎

Kak Siti dalam sambutannya yang dibacakan Kak Bambang, ‎menyoroti banyaknya persoalan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Menurutnya, keseluruhan persoalan tersebut tidak bisa dibebankan kepada pemerintah. Namun, harus melibatkan banyak pihak, termasuk Gerakan Pramuka sebagai generasi muda. ‎

“Generasi muda menjadi sangat penting karena kedudukannya bisa menjadi bagian dari pelaku sekaligus solusi dari masalah lingkungan hidup dan kehutanan,” ujarnya di lokasi.

Menurut Kak Siti, untuk bisa melibatkan generasi muda ‎ membutuhkan pendekatan yang komprehensif karena harus membentuk dan mengubah pola pikir, perilaku dan membekali mereka dengan keterampilan berkarya produktif dan inovatif berbasis lingkungan hidup dan kehutanan.

“Untuk mewadahi pembinaan dan pendidikan karakter tersebut, pada 9 Agustus lalu saya telah melantik Pengurus Majelis Pembimbing dan Pimpinan Saka Wanabakti dan Kaltaru Tingkat Nasional,” terangnya.

Melalui Saka ‎Wanabakti dan Saka Kalpataru Kak Siti menilai, bisa menjadi wadah  strategis untuk melakukan pembinaan generasi muda bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Pasalnya,  Pramuka adalah ujung tombak pembangunan karakter bangsa.

“Melalui gerakan Pramuka kita diajarkan nilai-nilai yang baik sebagai karakter bangsa antara lain rasa cinta kepada Tuhan dan tanah air, membangun kesetiakawanan, membangun kejujuran, menumbuhkan sikap toleransi, memupuk kebiasaan bekerjasama, menumbuhkan rasa tanggung jawab, menegakkan disiplin, menumbuhkan semangat kerja keras, percaya diri, sikap pantang menyerah dan tidak putus asa,” paparnya. ‎

Namun demikian Kak Siti mengatakan, nilai strategis pramuka itu harus dibarengi dengan kemampuan dan kapasitas para pengelolanya. Program inovatif, kreatif dan produktif harus diciptakan selaras dengan aspirasi kekinian anak-anak muda zaman sekarang.

“Isu-isu lingkungan hidup dan kehutanan harus dikemas semenarik mungkin, sehingga memberi keyakinan anak muda untuk terlibat, membangun optimisme untuk berbuat, menumbuhkan prakarsa dan karya kreatif dalam ikut serta memberi solusi hijau dan bergaya hidup hijau,” jelasnya. ‎

Diketahui, Rakernas Saka Wanabakti dan Kapaltaru tahun ini mengambil tema “Konsolidasi Organisasi dan Pemantapan Program Kerja Menuju Kemandirian Saka Wanabakti dan Saka Kapaltaru sebagai Pelopor Pelestarian Lingkungan.” dengan motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan.”‎ (HA/Humas Kwarnas)

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google