Responsive Ads Here

Monday, September 5, 2016

Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka


Lusia Adinda Lebu Raya, Tokoh Dibalik Suksesnya Pramuka NTT

Posted: 05 Sep 2016 12:31 AM PDT

Ka Kwarda dan Ka Mabida Melepas peserta Jamnas di Depan Kantor Kwarda NTT (Foto: Humas Kwarnas)

Ka Kwarda dan Ka Mabida Melepas peserta Jamnas di Depan Kantor Kwarda NTT (Foto: Humas Kwarnas)

Jakarta, Desember 2015 lalu, Kak Lusia Adinda Lebu Raya terpilih sebagai Ketua Kwartir Daerah Nusa Tenggara Timur secara aklamasi. Jabatan ini adalah untuk yang kedua kalinya setelah sebelumnya 2010 lalu Kak Lusia dipercaya sebagai Ka Kwarda NTT melalui Musyawarah Daerah Gerakan Pramuka.

Enam tahun memimpin Gerakan Pramuka di NTT prestasi Kak lusia boleh dibilang sukses. ‎Ia mampu menjadikan Pramuka sebagai organisasi Kepanduan yang kini banyak diminati oleh anak muda NTT. Faktanya, jumlah anggota Pramuka di NTT kini sudah mencapai 103 ribu.

Prestasi ini disebabkan karena Kak Lusia dikenal sebagai pemimpin yang komunikatif. Ia tidak hanya sibuk di tingkat atas sebagai istri Gubernur NTT. Namun, ia juga kerap melakukan safari ke daerah-daerah untuk mengunjungi Kwarcab-kwarcab bahkan sampai ke Gugus Depan.

Hal ini yang dirasakan oleh ‎Kak Willy Hadjoh Sekretaris Kwarcab Ngada. Ia mengatakan, kedatangan Kak Lusia selalu dirindukan oleh pengurus Pramuka di daerah. Sebab dengan begitu, Kak Lusia bisa mengetahui secara langsung kondisi dan aktifitas Pramuka di sana.

“Di NTT kita merasa ada yang mengkoordinir ‎seluruh Kwarcab. Jadi fungsi koordinasi adalah salah satu fungsi yang dominan selama kepemimpinan beliau,” ujar Kak Willy kepada Humas Kwarnas Minggu 4 September 2016.

Karena komunikasnya yang baik, maka tidak heran dalam setiap pengambilan kebijakan Kak Lusia selalu mengakomodir seluruh masukan dari Kwarcab di NTT. ‎Sikap ini diambil untuk menjaga keseimbangan dan semangat mengayomi seluruh Kwarcab yang tersebar di pulau-pulau kecil NTT.

“Saya pikir lima tahun terakhir, saya apresiasi sebagai kemajuan yang luar biasa bagi Kak Lusia. Beliau sukses membangun komunikasi dengan Mabida-mabida. Semangat mengayominya terasa sampai Kwarcab,” tuturnya.

Selain fungsi koordinasi, Kak Lusia juga dianggap sukses mefasilitasi ‎kegiatan Kepramukaan di NTT dengan menyiapkan sarana dan prasana. Ia menyebut masalah sarana dan prasarana terkadang menjadikan kegiatan Kepramukaan tidak bisa jalan. Namun, di bawah tangan dinginya, Kak Lusia mampu menyediakan fasilitas itu dengan baik.

Begitu juga posisi Kak Lusia yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Kwarnas Bidang Komunikasi dan Informasi tidak membuat Kwarcab-kwarcab di NTT khawatir. Justru bagi Kak Willy, rangkap jabatan itu sebagai prestasi yang bagus, karena ada keterwakilan dari NTT untuk menjadi pengurus ‎di tingkat nasional.

“Menurut saya bagus, nggak jadi masalah akses kita ke Kwarnas malah jadi gampang. Selama ini saya juga melihat program-program Kepramukaan di NTT tetap jalan,” ungkapnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Wakil Ketua Kwarda NTT Bidang ‎Binamuda Kak Yosef Pangkur Soong. Ia menyebut perkembangan Pramuka di bawah kepemimpinan Kak Lusia mengalami peningkatan yang signifikan. Ini ditandai dengan dijadikannya NTT sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka pada 2013 lalu.

Pria yang akrab disapa Kak Yos ini mengungkapkan, salah satu alasan mengapa Kak Lusia terpilih secara aklamasi selama dua kali pada Musda 2010 dan 2015 , tidak lain karena dia dianggap oleh pengurus Kwarcab di NTT sebagai pemimpin yang berkarakter dan punya komitmen yang tinggi untuk membesarkan Pramuka.

“Beliau ini sosok pemimpin yang mau turun ke bawah. Dalam setiap kunjunganya ke daerah-daerah sebagai Ketua PKK beliau selalu menyempatkan diri mengunjungi Kwarcab. Dari 3000 Gugus Depan yang ada di NTT, 1600 diantaranya sudah ia kunjungi,” jelasnya.

Kedatangan kak Lusia ke desa-desa dan Gugus Depan lebih kepada memotivasi kepada mereka agar terus meningkatkan kegiatan Kepramukaan di daerahnya. ‎Di luar kebiasaan itu, Ketua Pengusaha Wanita Indonesia ini juga kerap memberikan bantuan atribut pramuka untuk Kwarcab dan Gugus Depan

Terakhir, Kak Lusia baru saja mengunjungi Kwarcab Alor 1 September 2016, dan menyempatkan diri mampir ke dua Gugus Depan. Kwarda NTT sendiri telah mengagendakan untuk mengunjungi 22 Kwarcab di NTT selama dua bulan kedepan. “Di Alor Kak Lusia berjanji memberikan atribut Pramuka bagi Gudep terajin,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Kwarda NTT Kak Sinun Petrus Manuk atau Kak Piter mengaku mengenal Kak Lusia sebagai sosok istri pejabat yang dekat dengan anak Pramuka. Pintu ‎rumah dinasnya selalu terbuka untuk anak-anak Pramuka yang ingin berkunjung di sana. “Ini menggambarkan bagaimana dekatnya rumah jabatan dengan Pramuka,” ucapnya.

Kemudian, pada masa kepemimpinannya Kak Lusia telah membangun satu kompleks perkantoran Pramuka dua tingkat. Berkat kepiaweannya Kak Lusia juga dinilai pintar pengupayakan anggaran daerah untuk kegiatan-kegiatan Pramuka baik di tingkat daerah ataupun Nasional.

“Jadi kegiatan-kegiatan Nasional kita pasti selalu ikut. Kemarin Jamnas 2016 kita kirim 665 peserta dari 16 Kontingen. 2015 kita sudah menyelenggarakan Jambore Daerah dengan mendatangkan sekitar 1000 orang,” tuturnya.

Atas prestasinya itu, Kwarnas memberikan penghargaan Lencana Melati kepada Kak ‎Lusia. Kemudian ‎ tahun 2011 Presiden Persekutuan Pengakap Malaysia Negeri Melaka memberikan Anugerah Gemilang kepada Kak Lusia. Ia dianggap berhasil mempererat hubungan kedua negara.‎

“Di masa kepemimpinannya NTT juga pernah mendapat penghargaan sebagai Kwarda tergiat dari Kwarnas,” jelas Kak Piter yang saat ini menjadi pejabat Bupati Lembata.

Mengabdi untuk Pramuka sudah menjadi jalan hidupnya. Pembina Darma Wanita Provinsi NTT ini tercatat pernah menjadi anggota Pramuka sampai tingkat Penegak. Bakatnya sebagai pemimpin sudah terlihat saat masih duduk di sekolah. Kak Lusia kecil gemar ikut organisasi, bahkan sampai ditingkat kuliah.

Nahkoda Pramuka NTT kini berada di tangannya, Kak Lusia akan dilantik sebagai Ketua Kwarda oleh Ketua Kwarnas Kak Adhyaksa Dault di Hotel Aston Kupang Kamis 8 September 2016.  Ia akan memimpin Pramuka di NTT selama empat tahun ke depan.

Sekretaris Kwarcab Kota Kupang Jimi Oktavianus Ndun ‎berharap Kak Lusia bisa menggerakan seluruh Kwartir dalam Pendataan Potonsi Pramuka. Meningkatkan Sumber daya Manusia melalui kegiatan Orang Dewasa. ( Kursus Mahir dan Pelatih, dan Pitaran Pelatih) serta terus meningkatkan kunjunga kerja ke Kwarcab di NTT.

“Juga mendorong dan meningkatkan kemandirian Kwarcab pada program jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Dan Tentunya dengan demikian maka Gerakan Pramuka, Kepramukaan dan Pramuka di NTT akan lebih bergerak maju kedepan,” harap Kak Jemi menutup ulasan panjang dari sosoknya putra daerah. (HA/Humas Kwarnas)

10 Peserta SISEP Telah Kembali ke Indonesia, Ini Pesan dan Kesan dari Kwarnas dan Peserta‎

Posted: 04 Sep 2016 02:26 AM PDT

Pelepasan Sepuluh‎ peserta Indonesia-Australia Scout Student Exchange Programme (SISEP ). Foto: Humas kwarnas

Pelepasan Sepuluh‎ peserta Indonesia-Australia Scout Student Exchange Programme (SISEP ). Foto: Humas kwarnas

Jakarta, Sepuluh‎ peserta Indonesia-Australia Scout Student Exchange Programme (SISEP ) telah kembali ke Tanah Air 3 September 2016. Para anggota Pramuka ini telah menjalani program pertukaran pelajar di Australia selama satu bulan.

Upacara Pelepasan dan Pembubaran peserta SISEP tahun 2016 dilaksanakan di Aula Srikandi Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur Jakarta Timur Minggu 4 September 2016, dipimpin langsung oleh Kak Susi Yuliati selaku Waka Kwarnas Bidang Bina Anggota Dewasa. ‎

Kak Susi mengatakan, program pertukaran pelajar Indonesia Australia telah memberikan pengalaman baru bagi adik-adik Pramuka. Selain untuk menambah wawasan tentang dunia luar dan budaya negara lain, program ini juga bisa mendekatkan hubungan antar kedua negara.

“Kakak bisa merasakan bagaimana senang dan bangganya kalian bisa mengikuti program pertukaran pelajar di Australia. Waktu masih sekolah Kakak juga pernah ikut pertukaran pelajar di Kanada,” ujar Kak Susi di depan sepuluh peserta yang hadir.

Kak Susi bersyukur adik-adik Pramuka  bisa menjalankan program ‎ini dengan baik, dan kembali dengan selamat. Kepada mereka Kak Susi berpesan, agar komunikasi dengan teman-teman baru dan keluarga barunya di Australia terus dijaga sebagai modal masa depan.

“Pengalaman yang sangat berharga mendapatkan teman baru, keluarga baru, guru-guru yang baru, dan itu saya titipkan peliharalah dengan baik. Karena apa, saat kalian tumbuh dewasa ikatan batin itu akan terus ada,” tuturnya.

‎Koordinator pertukaran pemuda SISEP Kak Indo Reyano Samili, yang juga menjabat sebagai Andalan Nasional Kwarnas urusan Hubungan Luar Negeri mengatakan, sepuluh anggota Pramuka yang belajar di Australia diambil dari lima provinsi.

Menurutnya, Kwarnas punya komitmen yang tinggi untuk meneruskan program ini di tahun yang akan datang. “Kita selalu upayakan program ini terus berlanjut, untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam melihat dan mengikuti pendidikan di negara luar,” ‎ucapnya.

Sementara itu, mewakili peserta SISEP Kak ‎Annysyah Mentari Kesuma, dari Provinsi Jambi, menceritakan kesannya yang luar biasa mengikuti program ini. Menurutnya, hal yang paling berkesan di sana adalah soal toleransi beragama.

Meski Islam bukan agama mayoritas di sana, namun, perlakukan guru dan keluarga yang ia tinggali sangat toleran. Mereka kata dia, memberikan kesempatan yang leluasa untuk menjalankan ibadah bagi umat Muslim.‎

“Di rumah yang saya tinggali, kita diberikan tempat untuk ibadah. Bahkan, ketika kita sedang belajar dan waktu shalat tiba, ibu dan bapak guru mempersilahkan kita meninggalkan kelas ‎untuk beribadah. Toleransinya bagus banget,” ucapnya dengan muka senyum dan bangga.

‎Kak Mentari juga menyebut Pramuka Australia tidak kalah majunya dengan Pramuka Indonesia. Kegiatan Pramuka tidak pernah sepi. Ia bersyukur diberi kesempatan untuk ikut merayakan Hari Pramuka ke-55 dan hari Kemerdekaan RI ke-71.

“Kami juga bersyukur meski kita di sini, kita tetap punya ruang dan waktu untuk memperingati Hari Pramuka ke 55 dan Hut RI Agustus kemarin,” tutupnya.

Berikut nama-nama 10 anggota Pramuka yang ikut program SISEP. ‎‎‎

1. Aqil Naufal Rizqullah, Jambi
2. Annysyah Mentari Kesuma, Jambi
3. Muhammad Farhan Sasti, Lampung
4. Cherly Antika, Lampung
5. Melati Vita Putri, Jawa Barat
6. Hania Aprillisa, Jawa Barat
7. Gilang Alfaridzi Desyarta, Kalimantan Selatan
8. Azqia Nadia, Kalimantan Selatan
9. Fauziah Amalia, Kalimantan Utara
10. Fagil Rananda Idris, Kalimantan Utara.‎

(HA / Humas Kwarnas).‎

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google