Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf meminta para aktivis untuk menjadikan Pramuka agar tidak dianggap kuno dengan tetap mengikuti perkembangan zaman.
“Jadi, Pramuka harus mengikuti zaman,” katanya saat melantik Pengurus Majelis Pembimbing dan Pembina Gugus Depan Surabaya 622-623 Pangkalan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagaimana dikutip Humas Unair Surabaya, Kamis.
Dalam pelantikan pengurus masa bakti tahun 2016-2019 yang dirangkai dengan pembukaan Kursus Mahir Dasar Pramuka Unair di kampus setempat (4/5) itu, ia menjelaskan Pramuka selayaknya menyediakan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman yakni dengan teknologi mutakhir.
“Kita juga ingin Pramuka bukan hanya milik pemerintah, tapi juga menjadi milik rakyat. Mudah-mudahan ini menjadi pertanda Pramuka Jawa Timur bisa menjadi percontohan bagi provinsi-provinsi yang lain,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wagub yang akrab disapa Gus Ipul itu juga mengatakan pihaknya sedang menggalakkan gugus perempuan.
“Kaum perempuan akan kita gerakkan, supaya Pramuka tidak hanya milik pengurus, tapi juga milik rakyat seperti yang dicita-citakan Bung Karno,” katanya.
Dalam Kursus Mahir Dasar Pramuka Unair hingga Minggu (8/5) itu, peserta akan dilatih untuk menjadi pembina pramuka.
Secara terpisah, Kak Eka Titik Wuryanti selaku Ketua UKM Pramuka Unair mengatakan tantangan Pramuka saat ini adalah memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat bahwa Pramuka memiliki kegiatan yang beragam.
“Berbagai kegiatan tersebut bersifat mengembangkan karakter pribadi, dan memiliki banyak pelajaran jika didalami, meliputi bagaimana mengambil keputusan yang baik dan tepat, komunikasi yang baik, dan hal-hal praktis lainnya,” katanya.
Dalam acara itu, Wagub Jatim menyematkan simbul Pramuka kepada Prof. Djoko Santoso (Wakil Rektor I Unair) selaku Ketua Harian Majelis Pembimbing dan Pembina Gugus Depan Unair.
Para pengurus yang dilantik yaitu Rektor Unair Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., AK., CMA selaku ketua, Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., FINASIM selaku ketua harian, Dr. M. Hadi Subhan, SH., MH., CN., selaku wakil ketua, dan Drs. Koko Srimulyo, M.Si selaku sekretaris.
Dalam laporannya, Prof Nasih mengatakan Gerakan Pramuka selayaknya menjadi garda terdepan dalam upaya mengembalikan kampus dalam kondisi yang normal.
“Independen, nonpartisan, serta menjunjung tinggi nilai akademik tidak bisa dipisahkan dengan nilai-nilai kehidupan Pramuka. Kondisi lingkungan kita berubah secara signifikan. Lingkungan seyogianya bisa menjadi guru. Berguru bukan melalui guru atau dosen di kelas, namun juga pada lingkungan,” ujarnya. (Antara)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google