Malang – Peserta Kemah Kesehatan Nasional ke III Gerakan Pramuka di Malang memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara sederhana membuat alat penangkal jentik nyamuk atau larva trap.
Alat yang terbuat dari bahan dasar botol minuman plastik ini sangat efektif untuk memutus mata rantai nyamuk Aedes Aegypti. Sehingga, bisa mencegah masyarakat dari bahaya penyakit demam berdarah.
“Alat ini fungsinya bayak sekali, untuk memutus mata rantai tikus nyamuk. Alat ini kita kembangkan, harapannya agar pramuka bisa mensosialisasikan kepada masyarakat,” kata Dwi sulaksono, dari
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan, dan Pengendalian Penyakit Surabaya, Sabtu (14/5/2016)
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan, dan Pengendalian Penyakit Surabaya, Sabtu (14/5/2016)
Barang yang dibutuhkan sederhana, yakni satu buah botol plastik ukuran 1/5 liter, plastik hitam, saringan, dan juga lemplastik atau isolasi.
Pembuatannya sederhana botol dipotong menjadi tiga bagian, bagian atas yang ada tutupnya ditaruh secara kebalik, kemudian dikasih saringan, dan potongan botol yang tengah dibiarkan begitu saja, kemudian potongan yang bawah di buang.
Pembuatannya sederhana botol dipotong menjadi tiga bagian, bagian atas yang ada tutupnya ditaruh secara kebalik, kemudian dikasih saringan, dan potongan botol yang tengah dibiarkan begitu saja, kemudian potongan yang bawah di buang.
“Botol kemudian dibalut dengan plastik hitam, tujuannya untuk menarik nyamuk datang ke perangkap,” katanya.
Agar lebih menggoda, bagian atas botol dikasih air kelapa, air hujan, rendaman jeramih atau air gula pasir. Bahan ini dinilai ampuh mendatangkan nyamuk masuk ke perangkap.
“Nyamuk betah disitu, mereka akan bertelor dan terperangkap tidak bisa keluar. Nanti kalau sudah keluar jentik-jentiknya dibuang dan diganti air lagi,” ungkapnya.
“Nyamuk betah disitu, mereka akan bertelor dan terperangkap tidak bisa keluar. Nanti kalau sudah keluar jentik-jentiknya dibuang dan diganti air lagi,” ungkapnya.
Air yang dimasukan di botol bisa bertahan 1-2 minggu. Kak Dwi mengatakan, alat ini begitu sederhana, namun praktis dan efisien dan mengadung manfaat yang besar. “Pramuka bisa menerapkan dan mengembangkan alat ini dengan baik,” jelasnya.
Peserta mensosialisasikan alat ini kepada masyarakat di sekitar lokasi perkemahan di Waduk Selorejo Malang Jawa Timur. Kegiatan bhakti masyarakat ini merupakan rangkaian acara perkemahan kesehatan yang sudah berlangsung dari 11 Mei 2016 dan akan ditutup pada Sabtu 14 Mei. (HA/Humas Kwarnas)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google