Responsive Ads Here

Saturday, September 12, 2015

Pramuka Kota Bandung

Pramuka Kota Bandung


BNNP Jabar Gelar Seminar Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Posted: 11 Sep 2015 06:29 PM PDT

Caption : Ketua Harian Kwarcab Kota Bandung, Deddy Dharmawan menerangkan mengenai Kebijakan Kwarcab Kota Bandung dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Lembaga Pendidikan pada Seminar Advokasi Kebijakan P4GN di Lembaga Pendidikan di Lingkungan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung yang digelar Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat di d'Palm & Resto, Jalan Lombok Bandung, Kamis (10/9/2015).

"Secara spesifik, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia mengancam kelangsungan hidup generasi muda kita, terutama kalangan pelajar, oleh karena itu perlu perhatian dan tindakan pencegahan sungguh-sungguh dari semua kalangan, terutama insan pendidik selaku salah satu pembentuk nilai-nilai moralitas dan etika dari para siswa," ujar Kepala BNNP Jawa Barat, Iskandar Ibrahim yang dibacakan Kepala Bagian Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Uryanto Giri pada Seminar Advokasi Kebijakan P4GN di Lembaga Pendidikan di Lingkungan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung di d'Palm & Resto, Jalan Lombok Bandung, Kamis (10/9/2015). Dikatakannya, modus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba semakin canggih, memasuki semua sektor kehidupan. Saat ini menurutnya, mayoritas tidak ada lagi tempat yang menyisakan ruang mana dari peredaran gelap narkoba, gaya hidup yang konsumtif dan hedonistik, merupakan hal yang paling sering mengontaminasi prilaku dan gaya hidup generasi muda kita, sehingga dengan mudah mereka akan terjerumus pada penyelahgunaan narkoba, karena itu, Pramuka sebagai sebuah ruang aktualisasi diri yang pisitif di kalangan pelajar/siswa, memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian generasi muda yang unggul, positif, berbudi pekerti luhur dan bebas narkoba." Diselenggarakannya kegiatan ini ditujukan untuk menanamkan pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda dan anggota pramuka secara dini, sehingga tercipta kondisi lingkungan pendidikan yang terbebas dari penyelahgunaan dan peredaran gelap narkoba," jelasnya. Ditambahkannya, perlu adanya sinergitas dan kerjasama dengan semua komponen terkait dalam upaya pencegahan, terapi, rehabilitasi serta penegakkan hukum." BNN selaku institusi yang ditunjuk dan diberi tanggungjawab oleh pemerintah untuk mengoordinasikan seluruh upaya mulai dari pencegahan, terapi dan rehabilitasi serta penegakan hukum, memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat dengan sinergitas dukungan dan kerjasama dari seluruh komponen dalam hal ini para Pembina Pramuka se-Kota Bandung," lanjutnya. Seminar sehari yang diikuti perwakilan unsur pengurus Kwarcab Kota Bandung, Kwartir Ranting, dan Pembina Pramuka se-Kota Bandung tersebut diisi dengan pemaparan materi dari 3 narasumber dan diskusi.  Dalam paparannya Uryanto Giri, program pencegahan bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan Narkoba." Saat ini di bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai sasaran di lingkungan pendidikan termasuk didalamnya pramuka, kemudian di lingkungan kerja dan dunia anak jalanan, dunia hiburan, serta pemberdayaan lingkungan keluarga, karena di BNN bila ada orang yang terkena narkoba diupayakan tidak langsung dihukum tapi dirabilitasi," ujarnya. Ada tiga alasan kenapa orang yang baru terkena narkoba tidak langsung dihukum, pertama bahwa si pengguna tidak mengakui bahwa Ia seorang pecandu narkoba, kedua, selalu menyalahkan orang tua atau keluarga dan ketiga, sudah terlanjur menggunakan." Kita ajak mereka para pengguna untuk direhabilitasi, namun hasil dari rehabilitasi tersebut, mayoritas penyalahguna hanya bisa dinyatakan pulih, sisanya sekitar 60 % saja yang bisa dinyatakan sembuh total," jelas Giri. Menanggapi pemaparan dari narasumber pertama, kak Deddy dalam paparanya menyatakan,  Pramuka sudah punya target di TKK tentang pengetahuan bahaya narkoba." Rencananya kita akan mengaktifkan kembali forum aksi Narkoba pelajar pramuka atau Fajartiba, termasuk membuat salam sapa, yel-yel, workshop dan TOT, kita jadikan kader penggerak karakter dan budi pekerti bangsa," jelasnya. Senada dengan pernyataan kak Deddy, Trainer dan Motivator Nasional, Dedi Dwitagama berharap di Indonesia lhuusnya di Kota Bandung bisa memunculkan pramuka-pramuka hebat." Kekurangan kita adalah ketika mengadakan aktivitas kepramukaan, kita lupa untuk mempublikasikannya kepada masyarakat, kalau dulu kita memberitakannya mengunakan koran atau majalah, sekarang bisa lewat internet, gambar atau film bisa ditayangkan lewat youtube dan website," jelas Dedi. Karena itu, Dedi berharap pula melalui peran para pembina pramuka, pramuka bisa berubah dengan inovasi-inovasi baru agar tidak ditinggalkan. Usai sesi pemaran para narasumber, acara dilanjutkan dengan diskusi. (Benny K/ BSN).

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google