Responsive Ads Here

Saturday, April 23, 2011

Pramuka Mampu Menjaga Keutuhan NKRI

image

Gerakan Pramuka di Jawa Barat dapat menjaga nilai keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pramuka mampu memperjuangkan empat pilar ketahanan negara yaitu Undang Undang Dasar 1945, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

“Tidak ada lembaga nonformal yang mengajarkan empat pilar ini. Namun Gerakan Pramuka melakukannya. Meski demikian, realitas menunjukkan, keanggotaan Pramuka mengalami degradasi terutama jumlahnya,” kata Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat, Dede Yusuf dalam seminar nasional ”Pramuka Satu, Indonesia Jaya”, di Gedung Amphi Teater Kampus Universitas Pendidikan Indonesia tanggal 19 Februari 2011.

Seminar dalam rangkaian peringatan HUT Pramuka Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ke-40 itu menghadirkan antara lain Prof. Dr. Jana T. Anggadiredja, M.Sc., Apt. (Waka Kwarnas Bidang Diklat dan Penelitian) dengan tema presentasi “UU Pramuka Sebagai Landasan Hukum; Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., M.Si., (Direktur Pembinaan Kemahasiswaan UPI) dengan tema “Implementasi sinergik dan implikasi UU Kepramukaan, UU Kepemudaaan dan Peraturan Kemahasiswaan”; serta Dr. B. Lena Nuryanti, M.Pd. (Andalan Nasional Bidang Pendidikan dan Pelatihan/Ketua Gudep Lengkap UPI) dengan tema “Pandega penyemaian Pembina dan pengembangan karakter.”

Dalam ceramah yang bertema “Revitalisasi Gerakan Pramuka dan Harapan terhadap Gerakan Pramuka berpangkalan di Perguruan Tinggi”, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf mengemukakan, Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka perlu disikapi dengan cara melakukan revitalisasi, terutama mempersiapkan organisasi ini dalam menyongsong perubahan zaman.

“Gerakan Pramuka bukan sekedar kemping, melainkan harus melakukan perubahan dan pengembangan, terutama dari peningkatan keterampilan dan membangun networking sehingga menghasilkan anggota organisasi yang berkualitas dan andal dalam peningkatan indeks pembangunan bangsa Indonesia,” ujar Dede Yusuf.

Dikatakan, Gerakan Pramuka harus memfokuskan kepada pendidikan karakter yang berorientasi pada masa depan. Gerakan Pramuka harus menghasilkan output sumber daya manusia Indonesia yang berkepribadian Indonesia yang unggul, berdisiplin tinggi, takwa, cerdas, terampil, dan mampu memenangi kompetisi di tingkat global.

Dikatakan, keberadaan Universitas Pendidikan Indonesia harus memiliki peran penting dalam merangsang calon pendidik yang mampu mengajarkan pembangunan karakter bangsa melalui Gerakan Pramuka. Misalnya, gerakan ini dilakukan melalui Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang mengandalkan kurikulum yang berbasiskan empat pilar tersebut.

“Terdapat beberapa isu strategis dalam Gerakan Pramuka di Jawa Barat ini. Salah satunya, Gugus Depan tidak berfungsi secara optimal, jumlah Pembina dan Pelatih Pramuka tidak berimbang, ini perlu disiasati dengan perancangan program yang dapat meningkatkan animo generasi muda untuk bergabung dalam organisasi ini,” ujar Dede Yusuf.

Dede mengemukakan, titik berat revitalisasi harus meningkatkan kompetisi keterampilan khusus yang bermuara kepada kemandirian para anggota dalam memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan Gerakan Pramuka. Maka, gerakan ini harus menciptakan dunia yang lebih baik dan berperan sebagai agen perubahan dan agen pembangunan.

M. Ihsanudin, P.S. Ketua Pelaksana peringatan HUT ke-40 UPI menyatakan, Gerakan Pramuka menjadi organisasi kemahasiswaan di Universitas Pendidikan Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang unggul. Pemberian bekal pengetahuan, keterampilan dan pembinaan kepada kaum muda Indonesia dapat mendorong terciptanya generasi muda yang aktif, kreatif, cerdas dan tangkas.

Selaras dengan Tridharma Perguruan Tinggi dan Tri Bina Gerakan Pramuka, diharapkan keberadaan mereka mampu mengembangkan potensi diri pemuda dan bersama masyarakat membangun bangsa dan negara.

Gerakan Pramuka yang berpangkalan di UPI berdiri sejak tahun 1971. Sejak saat itu, mereka terus berkarya melahirkan pemuda-pemudi kreatif dan inovatif yang siap membangun masyarakat. Organisasi ini sedang mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah maupun masyarakat. Apalagi dengan adanya Undang-Undang Gerakan Pramuka yang membuat organisasi dilindungi secara hukum.

Diungkapkan, maksud dan tujuan kegiatan ini adalah menjalin persaudaraan, persatuan dan kesatuan sesama anggota Pramuka Gudep Lengkap 01005-01006 dan alumni Pramuka UPI. Di samping itu untuk memberikan pengetahuan dan menyosialisasikan Undang-Undang Gerakan Pramuka.

“Kami juga bermaksud memperkenalkan Racana UPI sebagai Cikal Bakal Racana yang berpangkalan di perguruan tinggi. Dengan acara ini, kita menjalin silaturahmi antar anggota Pramuka yang berpangkalan di perguruan tinggi dan instansi yang ikut serta memajukan Gerakan Pramuka,” ujar M. Ihsanudin.

Sasaran kegiatan ini adalah civitas akademik UPI, Mabigus, Pembina Pramuka dan Ketua Racana Universitas/Institut se Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, Ketua Kwartir dan Ketua Dewan Kerja Daerah Jawa Barat, Ketua Kwartir dan Ketua Dewan Kerja Cabang Kota Bandung, Ketua Kwartir dan Ketua Dewan Kerja Ranting Sukasari. Kegiatan ini dikuti Anggota Pramuka Gudep Lengkap 01005-01006 dan Pramuka yang berpangkalan di perguruan tinggi (Mabigus/Rektor, para Pembina dan ketua Racana yang berada di wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta baik negeri maupun swasta. Wk. redaksi,

sumber: Dewi Turgarini, http://berita.upi.edu.

               http://www.pramuka.or.id

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google