Responsive Ads Here

Saturday, August 27, 2016

Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka


Brunei Darussalam Ingin Meniru Pramuka Indonesia

Posted: 26 Aug 2016 11:48 PM PDT

Foto: Humas Kwarnas

Foto: Humas Kwarnas

Jakarta, Kunjungan Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam ditutup di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur Jakarta Timur, Sabtu (27/8/2016). Rombongan diberi kesempatan meninjau semua lokasi Buperta yang luasnya 220 hektar.

Rombongan dari Brunei yakni Hj, Muhammad Sofiny Ketua Sabit Merah (PMI), Pg Ali Ketua Police, Jalil Ketua Wirakartika atau Angkatan Darat, dan Arif Abdul Hadi dari Andalan Nasional Pramuka Brunei atau biasa disebut Pengakap.

Kak Sofiny mengaku terkejut dengan aset yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka seperti Buperta. Selain luas, area ini juga diisi dengan fasilitas lengkap untuk permainan, pelatihan, dan pendidikan  anak-anak Pramuka.

“Yang saya kagumi di sini, fasilitasnya begitu lengkap. Semua ada untuk Pramuka ini luas biasa, tidak ada di Brunei seperti ini,” tuturnya.

Rombongan dari Brunei melihat lokasi perkemahan putra dan putri yang kemarin digunakan untuk Jambore Nasional 14-21 Agustus 2016. Kemudian, mereka juga melihat Lapangan Terbang Dirgantara, lokasi pembuatan pupuk kompos, Taman Lalu Lintas, Wisata Madu Pramuka‎, dan melihat Danau Situ Baru Cibubur.

Menurutnya, sistem di sini ‎ bagus karena semua dikelola langsung oleh Pramuka bukan oleh pemerintah, sehingga ada kemandirian dari pengurus untuk membesarkan Pramuka. “Setelah kunjungan ini, nanti kita akan ngasih saran ke pembina kami untuk ada perubahan atau penyesuaian. Semoga bisa diterapkan,” tuturnya.

Sementara kak Arif menyatakan, salah satu hal yang ia kagumi dari Pramuka Indonesia adalah komitmen guru atau tenaga pengajar dalam ikut serta membesarkan Pramuka melalui pendidikan yang kreatif, asyik dan menyenangkan. “Selain komitmen guru, sistem dan menejemannya juga bagus,” ucapnya.

Sebelumnya, rombongan sempat ke Bogor, mengunjungi Gugus Depan di SMA Negeri 9 dan SMK Negeri 1 Kota Bogor, serta meninjau lokasi Kursus Mahir Dasar. ‎Mereka melihat langsung aktifitas dari adik-adik Gerakan Pramuka beserta para pembinaannya yang juga menjadi guru.

Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Bina Anggota Dewasa Kak Susi Yuliati‎ didampingi Ketua Pusdiklatnas Kak Janet merasa bangga Pramuka dijadikan tempat bagi Kementerian Pendidikan Brunei untuk belajar dan bertukar pikiran.

“Tentu kita boleh bangga, karena memang Pramuka kita jauh lebih besar dan lengkap dibanding mereka. Ini yang patut kita syukuri ‎bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Semua sistem dan aturan sudah dibuat dengan sedemikian lengkap oleh para pendahulu kita,” ucapnya.

Kak Susi menyatakan, Pramuka sangat terbuka bagi negara-negara lain yang ingin melakukan studi banding. Menurutnya, kegiatan ini tujuannya untuk sama-sama menjadikan Pramuka sebagai organisasi kepanduan terbesar di dunia yang banyak diminati oleh anak muda. ‎

“Tentu sistem pendidikannya juga harus tetap disesuaikan dengan kondisi negara masing-masing, bagaimana kultur masyarakatnya,” tutupnya.‎ (HA/Humas Kwarnas)

Brunei Darussalam Kagum dengan Pramuka Indonesia

Posted: 26 Aug 2016 10:41 PM PDT

Foto: Humas Kwarnas

Foto: Humas Kwarnas

Jakarta,  Setelah mengunjungi dua Gugus Depan di Kota Bogor, Kak Arif dari Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam merasa kagum dengan sistem pendidikan Pramuka yang ada di Indonesia.

Kunjungan ke Bogor adalah rangkaian studi banding ‎dari rombongan Kementerian Pendidikan Brunei. Mereka mengunjungi Gugus Depan di SMA Negeri 9 dan SMK Negeri1 Kota Bogor Jumat (26/8/2016).

“Ya kagum, ternyata Pramuka di Indonesia strukturnya sangat luas sampai di tingkat sekolah-sekolah‎ ada Gugus Depan,” ujar Kak Arif.

Kak Arif sendiri juga merupakan Andalan Nasional dari Pramuka di Brunei. Istilah Pramuka di Brunei dinamakan Pengakap. ‎Ia menyebut Pramuka di sana tidak selengkap di Indonesia. Misalnya, Gugus Depan hanya ada ditingkat Kabupaten dan Provinsi.

“Tidak sampai di sekolah-sekolah, paling ditingkat kabupaten atau provinsi,” tuturnya.

Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Bina Anggota Dewasa Kak Susi Yuliati yang ikut mendampingi rombongan menjelaskan, kedatangan mereka dalam rangka mempelajari dunia pendidikan Indonesia berkaitan dengan program exstrakulikuler.

“Di Indonesia progam eks school kan banyak, salah satunya Pramuka‎. Lah, mereka ingin mengetahui apa saja program eks school di Indonesia, bagaimana penerapannya diwajibkan atau tidak,” kata Kak Susi menjelaskan.

Sementara itu, Andalan Nasional Kwarnas Bidang Hubungan Luar Negeri Kak Arie Rukmantara mengatakan, Indonesia sebagai negara besar Pramukanya jauh lebih lengkap dari pada di Brunei. Misalnya, Santuan Karya (SAKA) di Brunei hanya ada tiga.

“Di sana itu, hanya ada darat, udara sama laut‎. Kalau dikita kan banyak,” ucapnya.

Begitu juga Dewan Kerja Daerah (DKD) dan Dewan Kerja Nasional‎ (DKN). Kak Arie menyebut di banyak negara seperti Brunei tidak ada Dewan Kerja yang diberi wewenang dan kepercayaan membantu kwartir menyusun kebijakan dan pengelolaan pramuka penegak dan pandega.‎

“Di sana tidak. Pokoknya banyak hal-hal yang mereka belajar dari kita,” ucapnya.

Diketahui di SMA 9 dan SMK 1, rombongan dari Burnei sempat menyaksikan penampilan menarik dari beberapa ekstrakurikuler seperti, Pramuka, PMR, dan  Paskibraka. Pramuka menjadi salah satu ekstrakurikuler yang diwajibkan diikuti bagi kelas X.

Sebelumnya, rombongan dari Brunei sempat mengunjungi Kantor Kwarnas di Jakarta Pusat, Kamis (25/8). Mereka diterima oleh Kak Susi, Sesjen Kwarnas Kak Rafly Effendy, Ketua Pusdiklatnas Kak Ganet serta Staf Kwarnas Kak Adyatma, Kak Deden dan kak Desi. Sebagian dari mereka juga ikut dalam kunjungan ke Bogor.  (HA / Humas Kwarnas).

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google