Responsive Ads Here

Friday, May 22, 2015

Pramuka Kota Bandung

Pramuka Kota Bandung


Pusat Sumber Daya Geologi ESDM Gelar Diskusi “Potensi dan Pengembangan Batu Mulia”

Posted: 21 May 2015 02:10 AM PDT

Caption : Sambil memperlihatkan contoh beberapa batuan mulia kepada seluruh peserta, Ir. H. Sujatmiko, Dipl.Ing, dari Pusat Promosi Batu Mulia-GEM-AFIA  menerangkan mengenai Kondisi Terkini Batu Mulia pada acara Focus Group Discussion bertema "Potensi Batu Mulia dan Pengembangannya Sebagai Komoditas Mineral di Indonesia" yang digelar Pusat Sumber Daya Geologi di Auditorium Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral, Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (19/5/2015).

Saat ini sekitar 34 Provinsi di Indonesia memiliki kandungan batu mulia yang sangat potensial sebagai aset pendapatan ekonomi negara, daerah maupun masyarakatnya. "Pemanfaatan batu mulia oleh masyarakat di Indonesia saat ini sedang marak terjadi. Dengan minat masyarakat yang sangat tinggi akan batu mulia ini, pemerintah sudah mewacanakan agar dijadikan sebagai objek pendapatan pajak terlebih industri batu mulia yang juga merupakan salah satu jenis industri kreatif berkembang dengan pesat dan menyebar di seluruh Indonesia, karena itu perlu mendapatkan perhatian serius agar pemanfaatan batu mulia ini dapat berkelanjutan," ujar Kepala Badan Geologi, Dr. Surono pada pembukaan Focus Group Discussion bertema "Potensi Batu Mulia dan Pengembangannya Sebagai Komoditas Mineral di Indonesia" yang digelar Pusat Sumber Daya Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Auditorium Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (19/5/2015). Hadir mendampingi Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Sumber Daya Geologi, Ir. Hedi Hidayat, M.Si., dan diikuti perwakilan dari lingkungan Badan Geologi, Universitas, dan Instansi terkait. Batu mulia merupakan mineral batuan yang terbentuk dari proses geologi, terdiri atas satu atau beberapa unsur kimia yang apabila diolah dan dipoles dengan teknik tertentu akan memiliki keindahan bernilai seni, sehingga mempunyai nilai jual tinggi, Surono mengatakan, beberapa daerah diantaranya; Provinsi Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Tengah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara memiliki kandungan batu mulia yang cukup besar dan paling terkenal terdapat di Kalimantan Selatan, terutama terdapat di Kampung Cempaka, 10 Km dari Martapura namun eksplorasi dan eksploitasi batu mulia di daerah ini masih dilakukan secara tradisional." Badan Geologi melalui Pusat Sumber Daya Geologi, bekerjasama dengan para pemangku kepentingan memandang perlu menyelenggarakan forum diskusi ini  yang tentunya mendiskusikan hal-hal seputar batu mulia terutama yang berkaitan dengan keberadaan dan sumber daya serta cadangannya agar pemanfaatannya dapat terkelola dengan baik, terutama agar industri batu mulia tidak hanya memperhatikan faktor keekonomiannya saja tetapi juga memperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti, faktor lingkungan, keterdapatan, kualitas dan keberlimpahannya, "terang Surono yang berharap dari diskusi ini dapat diperoleh hasil yang optimal dalam mengungkapkan potensi, pengelolaan dan pengembangan industri batu mulia di Indonesia ke depan. Selanjutnya berdasarkan PP No. 23/2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, batu mulia merupakan jenis batuan yang ragamnya terdiri dari : Opal, Kalsedon, Chert, Kristal Kuarsa, Jasper, Krisoprase, Kayu Terkesikan, Garnet, Giok, Agat, Topas, Intan, Zirkon, dan Onik, Hedi Hidayat dalam paparannya menerangkan batu mulia saat ini telah berkembang di masyarakat dan membuat bertambahnya kuntungan baik pedagang batu mulia maupun pengrajin batu mulia yang berarti berkembangnya perekonomian lokal maupun nasional." Tahun 2015 Badan Geologi melalui Pusat Sumber Daya Geologi akan melakukan kegiatan kajian potensi batu mulia di Indonesia dengan lokasi uji petik di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh dan Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat dan di Provinsi Banten, dan tahun 2016 akan dilakukan beberapa kegiatan lanjutan diantaranya prospeksi batu mulia di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku,  Kabupaten Lebak Banten, dan Sumatera," terang Hedi yang juga menerangkan mengenai peta lokasi keterdapatan batu mulia di Indonesia. Selanjutnya Kepala Sub Bidang Laboratorium PSDG, Badan Geologi, Moehamad Awaludin, S.T, M.T., menerangkan mengenai Fasilitas Laboratorium PSDG Dalam Menunjang Sertifikasi Batu Mulia, Ir. H. Sujatmiko, Dipl. Ing., dari Pusat Promosi Batu Mulia GEM-AFIA menjelaskan tentang Kondisi Terkini Batu Mulia, Dr. Ir. Ildem Syafri, D.EA., dari Universitas Padjadjaran tentang Jenis-jenis Batu Mulia Yang Terdapat di Indonesia, H. A. Yani Abdul Majid dari bagian Sertifikasi menerangkan mengenai Sistem Sertifikasi Batu Mulia, dan beberapa pembicara lainnya dari Dirjen Minerba, KESDM yang juga menerangkan tentang Regulasi yang Berhubungan Dengan Batu Mulia, dan dan dari Puslitbang Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata mengenai Prospek Pengembangan Batu Mulia dari Sisi Ekonomi Kreatif. Usai pemaparan seluruh narasumber, acara sehari ini dilanjutkan dengan diskusi.

(Benny K/ BSN)

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google