Responsive Ads Here

Friday, December 17, 2010

Insomnia: Gangguan tidur dan penanganannya

Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur. Bahkan seseorang yang terbangun dari tidur, tetapi merasa belum cukup tidur dapat disebut mengalami insomnia (Japardi 2002). Dengan demikian, insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur balk secara kualitas maupun kuantitas. Kenyataannya, insomnia bukan berarti sama sekali seseorang tidak dapat tidur atau kurang tidur karena orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka perkirakan, tetapi kualitasnya kurang.

Ada tiga jenis insomnia yaitu insomnia inisial, insomnia intermiten, daninsomnia terminal. Insomnia inisial adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur. Insomnia intermiten adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur. Sedangkan insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.

Jika diambil garis besamya, faktor-faktor penyebab insomnia yaitu:
- Stres atau kecemasan—Anda didera kegelisahan yang dalam, biasanya karena memikirkan permasalahan yang sedang dihadapi.
- Depresi. Selain menyebabkan insomnia, depresi juga bisa menimbulkan keinginan untuk tidur terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari masalah yang dihadapi. Depresi bisa menyebabkan insomnia dan sebahknya insomnia menyebabkan depresi.
- Kelainan-kelainan kronis. Kelainan tidur (seperti tidur apnea), diabetes, sakit ginjal, artritis, atau penyakit yang mendadak seringkali menyebabkan kesulitan tidur.
- Efek samping pengobatan—Pengobatan untuk suatu penyakit juga dapat menjadi penyebab insomnia.
- Pola makan yang buruk. Mengonsumsi makanan berat sesaat sebelum pergi tidur bisa menyulitkan Anda jatuh tidur.
- Kafein, nikotin, don alkohol. Kafein dan nikotin adalah zat stimulan. Alkohol dapat mengacaukan pola tidur Anda.
Kurang berolahraga—juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.

Perawat dapat membantu klien mengatasi insomnia melalui pendidikan kesehatan, menciptakan lingkungan yang nyaman, melatih klien relaksasi, dan tindakan lainnya.

Ada beberapa tindakan atau upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia yaitu:
a. Memakan makanan berprotein tinggi sebelum tidur, seperti keju atau susu. Diperkirakan bahwa triptofan, yang merupakan suatu asam amino dari protein yang dicerna, dapat membantu agar mudah tidur.
b. Usahakan agar selalu beranjak tidur pada waktu yang sama.
c. Hindari tidur di waktu siang atau sore hari.
d. Berusaha untuk tidur hanya apabila merasa benar-benar kantuk dan tidak pada waktu kesadaran penuh.
e. Hindari kegiatan-kegiatan yang mem bangkitkan minat sebelum tidur.
f. Lakukan latihan-latihan gerak badan setiap hari, tetapi tidak menjelang tidur.
g. Gunakan teknik-teknik pelepasan otot-otot serta meditasi sebelum berusaha untuk tidur.

Daftar Pustaka
Teknik Prosedural Konsep & Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien Oleh Asmadi
Insomnia & Gangguan Tidur Oleh Rahmat Rafiudin

Sumber: fkunhas.com

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google