Responsive Ads Here

Friday, November 11, 2016

Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka


Jambore Jantung Sehat Banyak Diikuti Anak-Anak Pramuka

Posted: 10 Nov 2016 03:54 AM PST

jambore-jantung-sehat-banyak-diikuti-anak-anak-pramuka

Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Organisasi dan Hukum Kak Kodrat Pramudho saat memberikan materi tentang Kepemimpinan ‎di acara Kampung Remaja Mandiri yang diikuti oleh 80 peserta usia muda tingkat SMA dan Mahasiswa. (Foto:Humas Kwarnas)

Jakarta, Yayasan Jantung Indonesia mengadakan dua kegiatan yakni Kampung Remaja Mandiri III dengan tema “We Are The Future” dan Jambore Nasional Klub Jantung Sehat. Kegiatan ini diadakan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur 9-11 November 2016.

Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Organisasi dan Hukum Kak Kodrat Pramudho memberikan materi tentang Kepemimpinan ‎di acara Kampung Remaja Mandiri yang diikuti oleh 80 peserta usia muda tingkat SMA dan Mahasiswa.

Di hadapan para peserta, Kak Kodrat bangga karena separuh dari mereka adalah anggota Pramuka tingkat penegak. ‎Mereka adalah calon-calon perintis Klub Remaja Jantung Sehat. Karena itu, mereka perlu diberikan materi kepemimpinan.

“Saya minta yang menjadi pemimpin ke depan adalah pemimpin yang berkarakter. Bukan hanya pemimpin yang punya IQ tinggi tapi tidak berkarakter. Mereka bekerjasama dengan Pramuka karena mereka menyadari Pramuka punya materi leadership,” ujar Kak Kodrat, Kamis (10/11/2016).

Terlebih kata dia, Pramuka menjadi pelopor gerakan anti tembakau atau anti rokok. Menurutnya ini sangat sesuai dengan program Yayasan Jantung Indonesia yang terus menyuarakan “Remaja Sehat Keren Tanpa Rokok.‎”

“Kalau di Pramuka kan juga begitu ada istilah Pramuka Keren Tanpa Rokok,” jelasnya.

Kembali kepada tema kepemimpinan, menurut Kak Kodrat, yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah sosok pemimpin yang berkarakter, pemimpinan yang punya olah rasa dan olah raga, yang punya jiwa pendekatan yang humanis terhadap anggota atau masyarakatnya. ‎

“Yang pasti dalam kepemimpinan yang berkarakter itu harus didasarkan pada pola hidup yang sehat. Karena seorang pemimpin harus sehat jiwa dan raganya,” jelasnya.

Berbeda dengan Kampung Remaja Mandiri, ‎kegiatan Jambore Jantung Sehat diikuti oleh 1000 peserta. Layaknya dengan kegiatan di Pramuka, perkemahan ini juga diisi dengan kegiatan pentas seni, games, api unggun, autbond, dan juga wisata sejarah dan alam. (HA/Humas Kwarnas)‎

Peserta KPD Diminta Tidak Hanya Mengejar Sertifikat‎

Posted: 10 Nov 2016 03:50 AM PST

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nusa Tenggara Timur saat mengadakan kegiatan  Kursus Pelatih Dasar tahun 2016 di ‎Aula Kwarda NTT, Kupang‎ 9-15 November 2016 (Humas Kwarnas)

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nusa Tenggara Timur saat mengadakan kegiatan Kursus Pelatih Dasar tahun 2016 di ‎Aula Kwarda NTT, Kupang‎ 9-15 November 2016 (Humas Kwarnas)

Kupang – Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nusa Tenggara Timur mengadakan kegiatan  Kursus Pelatih Dasar tahun 2016 di ‎Aula Kwarda NTT, Kupang‎ 9-15 November 2016. Kegiatan ini diikuti

‎36 orang calon pelatih dari 18 Kwarcab di NTT.

Ketua Kwarda NTT, Kak Lusia Adinda Lebu Raya meminta kepada seluruh beserta yang hadir ‎benar-benar fokus mengikuti kegiatan ini. Didasari pada niat yang tulus untuk belajar mengembangkan bakatnya sebagai pembina dan pelatih untuk kemajuan Pramuka khususnya di NTT.

‎”Hal ini saya tegaskan secara sunguh-sungguh karena hakikat menjadi seorang pelatih pembina pramuka bukanlah sesederhana mengikuti kegiatan kursus dan mengantongi ijazah sebagai pelatih,” ujar Kak Lusia Rabu (9/11/2016).

Menurutnya, subtansi dari seorang pembina dan pelatih adalah mereka yang punya jiwa integritas yang tinggi. ‎Punya kesadaran dan loyalitas untuk ikut memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara melalui pendidikan Pramuka.

Melalui kegiatan ini, Kak Lusia menyadari ‎banyak persoalan yang dihadapai oleh masyarakat khususnya anak-anak muda di tengah semakin majunya teknologi informasi. Banyak diantara anak muda yang terjerumus pada pergaulan bebas karena tidak ada sistem kontrol yang baik dari keluarga, seperti narkoba dan seks bebas.

“‎Dalam konteks inilah saya  memandang kegiatan KPD ini sebagai sebuah jawaban nyata atas upaya Kwartir Daerah Gerakan Pramuka dalam hal menambah jumlah pelatih profesional di bidang kepramukaan, agar melalui ini banyak orang dewasa boleh dilatih dan disiapkan, untuk menjadi pembina pramuka yang handal,” jelasnya.

‎Di awal masa kepempimpinanya, Kak Lusia sudah berkunjung ke sejumlah Kwarcab yang ada di NTT. Dari kunjungan itu, ia menemukan banyak problem yang dihadapi Kwarcab. Misalnya, masih ada beberapa Kwarcab yang  belum memiliki kantor, kemudian tidak sebanding antara anggota pramuka dan jumlah pelatih dan pembina.

‎”K‎arena kurangnya tenaga pembina pramuka, maka seorang pembina harus  bersusah payah mengurusi ratusan peserta didik yang ada di gugusdepannya,” jelasnya.

Untuk itu diharapkan, melalui kegiatan ini ‎diharapkan para peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-sebaiknya. Tidak hanya sekedar ingin mendapatkan ijazah tapi lebih dari ini, peserta bisa mencermati nilai filosofis dari seorang pembina dan pelatih.

‎Pelatih yang memberikan materi dalam kegiatan ini yakni Kak Ganet (Kapusdiklatnas), Kak Heru (Waka Binawasa Kwarda NTT), Kak Mance (Kapusdiklatda NTT) dan berapa Pelatih di NTT. (HA/Humas Kwarnas)

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google