Tim Maritime Challenge (MC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih penghargaan bergengsi dalam International Contest of Seamanship, Atlantic Challenge (AC) Bantry 2012. yang diselenggarakan di Bantry, Irlandia, pada 21-29 Juli.
Selama 10 hari, tim MC ITS telah bertarung di ajang lomba kebaharian internasional tersebut. Perjuangan 20 mahasiswa multi jurusan ini pun berbuah manis. Sabtu (28/7), tim Indonesia berhak membawa pulang trofi The Spirit of Atlantic Challenge, yang dikenal sakral lantaran tim yang terpilih dinilai mewakili semangat AC.
Sepuluh tahun berlalu, sejak tim MC ITS meraih piala yang sama untuk kali pertama dalam AC2002 di Rockland, USA. Kali ini, tim MC dapat meraihnya kembali dalam ajang yang sama di Bantry, Irlandia.
Tepat pukul 18.00 waktu Bantry, mereka menantikan nama Indonesia dipanggil untuk menerima penghargaan tersebut. Tak ayal, seketika setelah pengumuman dipaparkan, semua anggota Tim MC ITS menangis tersedu-sedu karena terharu, sebagian lagi bahkan bersujud syukur.
Walaupun tim ITS tidak memenangkan semua nomor perlombaan, keterlibatan tim Indonesia selama pertandingan ini dinilai mencerminkan semangat AC yang paling kuat di antara peserta yang lain.
Sebelum menyerahkan piala tersebut, Lee Scarbrough, President of AC Foundation mengatakan trofi The Spirit of AC adalah salah satu trofi yang paling penting karena trofi tersebut diberikan kepada tim yang sudah berjuang dengan keras, bukan hanya ketika perlombaan berlangsung. ”Persiapan mereka menuju event ini pun ikut diperhitungkan,” ujarnya.
Secara khusus, lanjutnya, trofi ini dianugerahkan kepada tim yang paling mewakili semangat dariAC International. Pengambilan keputusan ini diperoleh panitia dari hasil vote setiap kontestan, juri, panitia, maupun penduduk lokal.
Secara khusus, lanjutnya, trofi ini dianugerahkan kepada tim yang paling mewakili semangat dariAC International. Pengambilan keputusan ini diperoleh panitia dari hasil vote setiap kontestan, juri, panitia, maupun penduduk lokal.
Salah satu faktor kemenangan ini adalah perjuangan maksimal kontingen MC ITS. Selama persiapan, tim Indonesia telah bekerja keras selama kurang lebih 10 bulan untuk membangun kapal Rojo Segoro. Kapal itu memang dibangun khusus untuk mengikuti event tersebut.
Fiqhy Dian Nashrullah, humas tim MC mengatakan bahwa di antara 15 negara yang mengikuti event ini, hanya tim Indonesia yang membangun kapal mereka sendiri. ”Kapal kami pun menjadi primadona bagi kontestan lain dan penduduk lokal karena performa serta keindahannya,” ujarnya.
Bukan hanya membangun kapal, sebagai kontestan yang paling jauh dari venue lomba, Tim Indonesia harus menggalang dana yang cukup besar untuk bisa bertanding dalam event tersebut. Latihan fisik, mental, dan kemampuan bahasa Inggris selama enam bulan pun tak luput untuk dilakukan.
Bahkan meski lomba dilaksanakan mulai Sabtu (21/7), mereka telah tiba di Bantry, Irlandia seminggu sebelum perlombaan untuk melakukan latihan. Selama perlombaan, mereka juga selalu tampil bersemangat. Meskipun, pada awalnya mereka sempat kaget dengan cuaca di Irlandia yang cukup ekstrim dan dapat berubah dengan cepat. ”Kita satu-satunya peserta dari negara beriklim tropis,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, persahabatan tim MC dengan tim lain pun terjalin dengan baik. Menurutnya, apapun hasil pertandingan yang mereka dapatkan, tampil bersemangat sampai garis finish tetap menjadi suatu keharusan.
Respon penduduk lokal pun sangat positif terhadap mereka. Banyak yang meminta untuk berfoto bersama tim MC maupun dengan kapal Rojo Segoro. Banyak pula penduduk yang mengatakan, mereka adalah tim yang paling ramah jika dibandingkan dengan tim lain. ”Mungkin hal ini dikarenakan kami kerap menyapa siapa pun yang kami temui di jalan,” tutur mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ini.
Dalam penyerahan trofi tersebut, trofiAC berhasil diraih oleh kontestan dari Irlandia Utara. Sedangkan trofi Lance Lee berhasil dibawa pulang oleh tim tuan rumah Irlandia.
Seluruh seluruh kategori lomba telah berhasil diikuti. Mereka pun pantas berbangga. Pasalnya, bukan saja meraih trofi The Spirit of Atlantic Challenge, kapal Rojo Segoro juga menyandang gelar The Best Beautiful Boat in Contest yang diberikan pada Sabrtu, 28 Juli.
Berkat predikat sebagai kapal tercantik tersebut, Rojo Segoro dilirik oleh tim Lithuania. “Mereka berniat meminjam Rojo Segoro selama 6 tahun ke depan,” ujar Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA, pembimbing tim MC.
Lebih lanjut, Daniel menjelaskan bahwa saat ini tim Lithuania tengah bersiap mengikuti ajang lomba Yole de Bantry. Namun kondisinya, tim tersebut belum mempunyai perahu lomba. Nantinya, Rojo Segoro ini akan digunakan tim tersebut untuk berlatih.
Bagi MC sendiri, ini merupakan suatu keuntungan. Ibaratnya, Lithuania akan menjadi tempat penitipan Rojo Segoro. Karena memang, kapal tersebut akan kembali digunakan di ajang AC 2014. Sehingga, MC tidak perlu mengirimkan Rojo Segoro. Mereka pun berjanji membantu pengiriman kapal ke Perancis, tempat penyelenggaraan AC 2014.
Selain kapal, kru MC juga memberikan bantuan teknis. Bentuknya adalah arahan pembuatan kapal. Ini mengingat bahwa tim Lithuania belum memiliki pengalaman dalam pembuatan kapal. Padahal, untuk mengikuti lomba semua peserta harus memiliki kapal sendiri.
Sumber: its.ac.id, antaranews.com -- ndonesiaproud.wordpress.com
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google