Semakin istimewa, peringatan Hari
Pramuka ke-50 Tahun 2011 ini juga menandai 100 tahun kepanduan di
Indonesia semenjak dibawa oleh Pemerintah Hindia Belanda ke Indonesia
pada tahun 1911. Ini kemudian ditandai dengan lahirnya ‘Nederlandsche
Padvinders Organisatie’ (NPO) pada tahun 1912 sebagai organisasi
kepanduan pertama di Indonesia.
Kepanduan (kepramukaan) sendiri
dicetuskan pertama kali oleh Robert Boden Powell seorang letnan jendral
angkatan bersenjata Britania Raya pada 1907. Dari Inggris kepramukaan
cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Belanda. Oleh
pemerintah Belanda, kepramukaan diperkenalkan di negara-negara
jajahannya termasuk Indonesia.
Ada lima kegiatan yang dilakukan secara
serentak dalam memperingati hari Pramuka. Di antaranya jelajah kota,
halang rintang, lomba membuat taman mini kreatif, bagi penggalang dan
lomba musik patrol, serta lomba gambar kolaborasi untuk siaga. Kegiatan
ini diikuti kurang lebih 2.000 pramuka.
Jelajah kota diikuti 151 regu yang
diberangkatkan oleh Sekretaris Kwartir Cabang Surabaya, Kakak Ikhsan,
dari Taman Bungkul. Para peserta menempuh rute Taman Bungkul, Jalan
Darmo Kali, Dinoyo, Juwono, Sriwijaya, Urip Sumoharjo, Taman Apsari,
kemudian finish di jalan Sedap Malam.
Dalam
jelajah kota ini, setiap peserta melewati beberapa pos. Disana mereka
harus bisa menjawab beberapa meteri yang diberikan panitia. Menurut
Ketua Panitia Gelar Kreatifitas Pramuka 2011, Kakak Andalan Bina Muda,
Siti Mariyam menjelaskan kegiatan ini dilakukan selain memperingati HUT
Pramuka ke-50, juga memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011 dan
Hari Pahlawan 10 Nopember 2011.
Siti menambahkan untuk kegiatan halang
lintang diikuti 38 regu dilaksanakan di Taman Ketabang di depan Grand
City, Timur Jembatan dari arah WTC. Dalam halang lintang, para peserta
harus mampu melewati beberapa rintangan yang telah disiapkan panitia.
Seperti merayap, melompat, lari, memindah beban, menyebrang sungai
dengan rakit, serta memanjat tebing.
Sedangkan lomba membuat taman mini
kreatif diikuti 38 regu yang dilaksanakan di pedestrian jalan Sedap
Malam. Dalam perlombaan ini para peserta diberi waktu sekitar 3 jam
untuk menyelesaikan tamannya di area 1×1 meter per regu. Untuk lomba
musik patrol dan gambar kolaborasi masing-masing diikuti 46 tim yang
dilaksanakan di Taman Prestasi.
“Setiap regu bebas mengkreasikan
pembuatan miniatur taman dengan mengkombinasikan unsure daur ulang 40
persen dan unsur tanaman hidup serta materi yang lain 60 persen. Yang
paling penting adalah taman yang dibuat harus ada unsur pramukanya,”
ujarnya.
Masih kata Kakak Siti Mariyam, pramuka
dapat digunakan untuk melawan masuknya budaya luar ke Indonesia. Karena
menurutnya, di pramuka anak-anak yang merupakan tunas bangsa diberi
pendidikan moral, kedisplinan, dan berbagai kegiatan positif lainnya.
“Para generasi muda ini harus kita jaga.
Jangan sampai mereka terjerumus dalam narkoba, seks bebas, dan
sebagainya. Karena itu akan merugikan mereka sendiri juga bangsa ini.
Dengan adanya kegiatan ini saya ingin menunjukkan kepada orang tua, dan
seluruh yang terkait bahwa melalui pramuka karakter anak bisa dibentuk
sejak dini,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan, Sekretaris
Kwartir Cabang Pramuka, Ikhsan bahwa mengikuti pramuka merupakan salah
satu adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, dan praktis. Kesemuanya dilakukan di alam terbuka
dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
“Kepramukaan adalah sistem pendidikan
kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Indonesia. Sudah setengah abad juga organisasi ini
memberikan andilnya bagi pembentukan karakter bangsa. Setengah abad
juga usaha dan upaya mempersatukan Indonesia melalui organisasi ini,”
tuturnya.
Ikhsan menuturkan, anak-anak yang
mengikuti pramuka tidak hanya dibekali cara tali temali dan pengetahuan
kepramukaan lainnya. Di pramuka mereka bermain dan bersosialisasi dalam
lingkungan.
“Nah disini lah gerakan pramuka
berperan, mereka bermain di alam terbuka dengan pandu oleh pembina nya
namun bermain yang mengandung unsur pendidikan, yang lebih diarahkan
kepada pembinaan watak, mental serta karakter,” jelasnya.
Siti menambahkan dengan moment ulang
tahun emas ini, semoga Gerakan Pramuka dapat terus meningkatkan
eksistensinya dan memberikan kontribusi yang lebih lagi bagi masyarakat.
“Bagi orang dewasa Gerakan Pramuka sebagai ALAT pengabdian, bagi orang
muda sebagai ALAT permainan, dan bagi negara ini sebagai ALAT pemersatu
bangsa,” pungkasnya.
Disela-sela
penutupan Gelar Kreatifitas Pramuka tahun 2011, di Jalan Sedap Malam,
Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Surabaya, Kakak Bambang DH
mengatakan bahwa akan terus diupayakan terbentuknya Gugus Depan (Gudep)
baru.
“Saya selaku ketua Kwarcab pramuka
Surabaya meminta Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk mendorong adanya
Gudep baru. Karena hampir setiap minggunya ada permintaan untuk
membentuk Gudep baru. Siapa saja bisa membentuk Gudep, karena
pembentukan Gudep telah diatur Undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang
kepanduan,” katanya.
Semenjak dilantik menjadi Ketua Kwarcab
Pramuka Surabaya, Kakak Bambang DH yang juga Wakil Walikota Surabaya
bersama-sama pengurus yang lain terus berupaya melakukan terobosan. Ia
juga menyambut baik adanya kegiatan ini.
“Selama ini pramuka belum mendapat
perhatian khusus dari orang tua. Padahal, melalui pramuka anak-anak akan
memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Karena, di pramuka anak-anak
ini diberi pendidikan memahami pancasila dan mengaplikasikannya di
kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Selaku ketua kwarcab Surabaya, masih
kata Kakak Bambang, ia akan terus mendorong para orang tua supaya
anak-anaknya ikut kegiatan pramuka. Karena, melalui pramuka, maka akan
terbentuk karakter anak akan terbentuk. “Karekter tentang kesadaran
berpancasila, berbangsa, dan bergotong royong,” terangnya.
Menurutnya, pramuka juga harus mengikuti
dinamika yang terjadi saat ini. Ke depan ia akan membentuk Satuan Karya
Pramuka (Saka) IT.
“Saya melihat IT sangat digemari
anak-anak, maka itu ke depan saya akan bentuk Saka IT. Tujuannya adalah
supaya kegiatan di pramuka semakin berwarna dan merangsang anak untuk
mau ikut pramuka. Bila perlu tahun depan acara seperti ini ditambah
lomba membuat robot,” harapnya.
(Sumber Berita : http://www.beritajatim.com)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google