Responsive Ads Here

Thursday, December 9, 2010

Siswa Diwajibkan Berpakaian Pramuka

SUNGAILIAT, BANGKA POS.com — Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Yunan Helmi, menegaskan para kepala sekolah (kepsek) untuk mewajibkan siswasiswi mengenakan pakaian seragam pramuka khusus pada hari Sabtu. Kebijakan tersebut akan diterapkan awal tahun ajaran 2011.

Aturan tersebut akan diberlakukan menyusul usulan dari pengurus kwartir gerakan pramuka terhadap keberadaan kegiatan pengembangan diri siswa tersebut yang belakangan mulai di tinggalkan. Selain itu muncul keprihatinan terhadap kondisi seragam siswa di lingkungan sekolah masingmasing terutama pada hari bebas akibat dampak dari globalisasi mencontoh dari tayangan sinetron. Para gurupun dinilai ikutikutan mengikuti trendi.

“Jadi pramuka ini kami anggap suatu kegiatan yang sangat positif, karena pendidikan tidak hanya mengejar pengetahuan, namun juga pendidikan karakter salah satunya lewat pramuka ini. Kita dukung sekali program tersebut. Dan saya kalau kwartir pramuka Bangka ini menargetkan aktif 70 persen pada tahun 2011 saya akan bantu mereka, kita akan buat surat supaya gudep yang sudah ada ke depan diaktifkan kembali, dan saya akan monitor,” ujar Yunan dikonfirmasi Bangka Pos Group di ruang kerjanya, pekan kemarin.

Kebijakan tersebut kata Yunan berlaku mulai dari sekolah negeri hingga swasta. Para kepala sekolah ini sekaligus diminta mewajibkan siswanya mengenakan seragam sekolah khusus pada hari Sabtu.

“Jadi tidak ada warnawarni lagi, pokoknya Sabtu pakaian pramuka semua kita,” ujar Yunan.

Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Kecamatan Sungailiat, M Ansori Muslim, mengaku, usulan ke dinas pendidikan mengenakan pakaian pramuka serta menghidupkan kembali kegiatan ekstrakurikuler ini didasari atas keprihatinan para kepala sekolah terhadap siswa didik.

“Khusus pada hari Sabtu memang kadang seragam dijadikan daya tarik ada yang berwarna pink, putih, mini, pokoknya kayak di tontonan sinetron. Itu kadang dijadikan daya tarik mereka untuk siswa yang memang senang modifmodif seperti itu. Sementara regulasinya tidak ada yang sampai sekarang memaksa untuk hari Sabtu pakai pakaian pramuka. Tapi faktanya dari dulu setiap Sabtu tradisinya pramuka. Sekarang bukan murid saja yang ikutikut trendi termasuk juga guru. Jadi nggak tahu lagi mana guru mana murid, mana yang benar,” ujar Ansori.

Ansori menambahkan, pengaruh seragam bebas sangatlah besar pengaruhnya bagi siswasiswi didik. Diantaranya memunculkan kecemburuan sosial.

“Ini memang trik sekolah yang memang orientasi kapitalis. Yangh)kedua ini trik income sekolah untuk pengadaan baju itu terutama bagi sekolah swasta. Akhirnya sekolah negeri ikutikutan juga akhirnya memberatkan komite padahal sekolah sudah gratis. Jadi seragam perlu distandarkan, anak didik jangan dibuat nekoneko,” saran Ansori.(udy)

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, Tinggalkan komentar untuk perbaikan blog ini.
Pilih "Nama/Url" kalau tidak punya akun google